"Aku tidak tahu mengapa, tapi aku sangat
merindukanmu saat ini." Ki Joon memeluk erat Ah Jung. "Mengapa kau
tampak begitu gelisah." tanyanya.
Ah Jung menjawab dengan masih menangis di pundak Ki Joon. "Apakah Kau tahu betapa sulitnya aku hari ini?"
"Apakah Kau tahu betapa aku ingin melihat Kau?" jawab Ki Joon. "Apakah? sesuatu terjadi ?"
"tidak., mm... Menteri bertanya padaku . . . Menteri, Dia bilang? Kau sudah melakukan persiapan pernikahan." ujar Ah Jung.
Ki Joon menatap Ah Jung.. "Jangan memikirkan ini dan itu. Percayalah padaku. Hanya percaya pada Hyun Ki Joon."
Ah Jung mengangguk seraya tersenyum, "Mmm . . ."
"Ayo, kita pergi." Ajak Ki Joon.
"Kemana?"
" Merefresh pikiran kita. Membuat kita sedikit rileks." jawab Ki Joon menarik tangan Ah Jung.
Ah Jung dan Ki Joon have fun..
Engga beda jauh dengan Ki Joon-Ah Jung, Jae Bum dan So Ran juga sedang
menikmati kebersemaan mereka. Jae Bum membelikan jam tangan cantik untuk
So Ran, "Wow, itu benar-benar cantik!" sorak So Ran.
"Mulai
sekarang, setiap hari akan selalu menjadi seperti ini. dan Kau akan
merasa seolah-olah setiap hari adalah hari perayaan pernikahan kita."
ujar Jae Bum.
So Ran tersenyum, "Honey, terima kasih!"
Saat
hendak ke kamar kecil, tanpa sengaja So Ran melihat pertemuan keluarga
antara bibi Ki Joon dan keluarga Yoon Joo. So Ran terkejut, ia langsung
menghubungi Ah Jung.
"Gong Ah Jung, apa yang Kau lakukan sekarang?
Aku sedang keluar untuk makan malam dengan Jae Beom. Apa Kau memiliki
beberapa waktu luang, mari kita bertemu." kata So Ran.
"Tidak bisa, aku sedang bersenang-senang ." jawab Ah Jung di telepon.
"Dengan siapa?" tanya So Ran penasaran.
"Dengan Hyun Ki Joon, Kau benar-benar dengan Hyun Ki Joon,?" jawab Ah Jung.
So Ran sama sekali engga menyadari kalau pembicaraannya dengan Ah Jung
didengar oleh Ibu Yoon Joo yang kebetulan berada didekat So Ran. Ibu
Yoon Joo terus mendengarkan pembicaraan So Ran yang tengah membicarakan
Ki Joon.
"Ya, aku dengannya ." jawab Ah Jung.
"Itu melegakan . . . Aku pikir . . . "
"Oh Kenapa? ." tanya Ah Jung.
"Tidak, tidak . . . Kau dan Hyun Ki Joon memiliki banyak waktu, oke? Bye-bye."
Ibu Yoon Joo langsung mengambil tindakan, ia mengajak Yoon Joo dan
ayahnya untuk pergi dari ruang pertemuan itu. Tanpa tau apa yang
terjadi, Yoon Joo dan ayahnya langsung pergi, meninggalkan Bibi Ki Joon
yang kesal.
Saat sedang have fun barengan Ah Jung, Ki Joon mendapat sms dari Yoon Joo. Isi pesan Yoon Joo :
~Oppa, tidak apa-apa jika Kau tidak bisa datang karena aku. Tapi jangan mengabaikan orang tuaku.~
"Apa yang salah, siapa itu?" tanya Ah Jung curiga. " Kau benar-benar aneh."
"It 's nothing." jawab Ki Joon seraya tersenyum.
"Aneh. ! Tidak menerima telepon, dan bahkan menyembunyikan pesan. Ayo katakan sesuatu." bujuk Ah Jung.
Akhirnya Ki Joon mengatakan apa yang terjadi. "Sebenarnya, aku punya janji malam ini."
"Janji kencan atau pekerjaan?" tanya Ah Jung.
"Bisa ya bisa tidak." Ki Joon menjelaskan dengan hati-hati. "Kau
menelepon dan menanyakan padaku, apakah aku tahu Perwakilan Park. Kau
menebak dengan benar. Dia adalah ayah Yun Ju. Apakah itu sebabnya kau
tampak begitu tertekan hari ini? Tapi, bagaimana kau tahu tentang
Perwakilan Park?"
Ah Jung mencoba tersenyum dan menjawab, "Ini bukan
masalah besar. Di masa depan, bahkan jika Kau sudah dekat dengan
kematian, aku masih tidak akan mengatakannya ." Ah Jung membuat lelucon
dan leluconnya berhasil membuat Ki Joon tersenyum.
Keesokan harinya, bibi Ki Joon meluapkan kekesalannya pada Ki Joon.
"Apa yang Kau lakukan? Mengapa kau tidak datang? Dibandingkan dengan
karirmu kau lebih memilih wanita itu? Apakah Kau Hyun Ki Joon yang aku
kenal."
Ki Joon menjawab, "Ini salahku karena telah melibatkan Yun
Ju dan Ketua Chen. Aku sudah mengatakan, tanpa keterlibatan orang tua
Yoon Joo, aku bisa melakukan segalanya dengan kemampuan dan usahaku
sendiri. Ketua Chen dan Perwakilan Park, aku secara pribadi akan pergi
dan menemui mereka. Aku pasti akan membujuk Ketua Chen."
Ayah Yoon Joo menemui Ketua Chen, untuk memastikan kalau Ketua Chen engga akan berinvestasi di hotel World.
Seusai menemui Ketua Chen, di koridor ruangan tanpa sengaja Ayah Yoon Joo bertemu dengan Ki Joon.
Ayah Yoon Joo menyindir Ki Joon karena perbuatannya semalam, "Makan malam kemarin, karena Kau, aku sangat senang."
Ki Joon menjawab, "Aku lega setelah mendengar bahwa Kau senang."
Ki Joon menemui Ketua Chen.
"Non-anggota dilarang masuk." kata pengawal yang menjaga pintu masuk ruangan.
Ki Joon menyodorkan uangnya, "Aku anggota sekarang." dan pengawal membolehkannya masuk.
"Apakah ada yang salah?" tanya Ketua Chen saat melihat Ki Joon datang.
"Aku benar-benar menyesal karena sudah lancang datang ke sini." jawab Ki Joon.
Ketua Chen menjawab, "Jangan meminta maaf. Aku mulai bosan. Mengapa Kau
tidak bergabung dengan kami untuk bermain? Jika Kau tidak bermain, maka
pergilah. Apakah Kau bisa bermain mahyong?"
Ki Joon engga bisa bermain Mahyong, "Tidak, Tapi, aku ingin bermain. Aku punya alasan untuk bermain."
Ketua Chen mengerti maksud Ki Joon, "Pernikahan adalah seperti karier.
Ini sangat penting. Tapi, Kau menganggap itu sebagai permainan
anak-anak. Aku tidak dapat bekerja sama denganmu."
Ki Joon mencoba
menjelaskan perkaranya, "Sama seperti aku mengaku kepadamu sebelumnya,
aku berbohong. Tapi. . . Tapi? Satu-satunya alasan untuk berbohong
tentang pernikahan itu adalah karena Ah Jung. Pada saat yang sama, aku
mengatakan bahwa kami tidak menikah juga karena dia. Meskipun jawaban
kami berbeda,tapi hati kami tetap sama. Untuk pertama kalinya, aku tahu
bahwa kebenaran dan ketulusan itu berbeda."
"Kebenaran dan ketulusan?"
Ki Joon melanjutkan kata-katanya, "Karena kebohongan, aku sudah kehilangan banyak peluang. Tapi ketulusanku tetap sama."
Ketua Chen mulai mengerti, "Aku akan kembali mengevaluasi rencana kerjamu. Kau sekarang memiliki lebih banyak pesaing."
"Aku mengerti."
Ketua Chen menyuruh Ki Joon pergi dari tempatnya, "Kau dapat pergi sekarang."
Kepala staff dan staff lain di kantor Ah Jung mulai curiga tentang
hubungan Ah Jung dan Ki Joon. Mereka kembali membahas hubungan
terselubung Ah Jung dan Ki Joon.
Sang Hee dan Sunbaenya mengajak Yoon Joo untuk pergi refreshing bersama. Sunbae menelpon Yoon Joo.
"Oh, Yun Ju, apakah Kau siap untuk pergi?"
Yoon Joo menjawab, "Sunbae, maafkan aku."
"Tidak mudah untuk menemukan kesempatan seperti ini, namun kau
menolaknya. Hei, berjalan-jalan, jelas akan meringankan bebanmu." jawab
sunbae,
"Hyeong, beritahu Yun Ju untuk datang cepat!" ujar Sang Hee.
"Hei, hei, Yun Ju, Sang Hee mengatakan agar kau datang dengan cepat. Kita perlu mobilmu untuk pergi keluar bersama."
Ah Jung mendapat telepon dari Ki Joon, "Apa sesuatu terjadi? Mungkinkah
ada kaitannya dengan kebohongan pernikahan kita saat itu?" tanya Ah
Jung.
"Ini tidak seperti itu. Jadi jangan khawatir dan pulanglah
segera setelah bekerja. Jangan berkeliaran, orang lain mungkin akan
menculikmu." jawab Ki Joon.
"Aku tahu."
Sang Hee-Yoon joo-Sunbae pergi ke sebuah taman yang sejuk dan sepi.
Sunbae pun berkata, "Aku mengatakan suasana di sini tidak berubah.
Hanya orang-orang yang berubah. Itulah yang aku maksudkan. Tentu saja,
setiap orang pasti berubah. Setiap Orang berubah, dunia berubah, dan
cinta pun berubah." kata-kata Sunbae ini menyinggung perasaan Yoon Joo
dan Sang Hee.
"Apakah itu sangat menyakitkan? Aku mendengar kau tidak sehat." tanya Sang Hee.
"Aku baik-baik saja." jawab Yoon Joo.
"Mencintai seseorang mungkin bukan sebuah dosa. Aku bicara tentang
diriku sendiri. Tapi, Mengapa cintaku selalu menjadi dosa?" ujar Sang
Hee. Whoaa, ngena banget kata-katanya Sang Hee.
"Aku bertanya-tanya
tentang masalah ini. Pada awalnya, aku menyalahkanmu. Aku merasa bahwa
jika bukan karena Kau. . . Kalau saja Kau bukan adik Hyun ki joon. . .
Tapi. . . Oppa dan aku sudah berakhir dengan keputusan seperti ini . Ini
bukan karena Kau lagi." jawab Yoon Joo.
"Aku berpikir. . . dan aku merasa bahwa orang lain telah berubah, tapi aku belum. Aku tidak berubah sama sekali."
Sang Hee menjawb, "Itulah mengapa. . . Kau harus mengubah dirimu juga. Perubahan untuk menjadi lebih baik."
"Aku juga ingin mengubah diriku sedikit demi sedikit. Aku pasti harus
berubah. Di masa depan, aku tidak akan dibodohi lagi dengan
kesendirianku." jawab Yoon Joo.
Ah Jung menelpon Ki Joon,
mempermasalahkan tentang data pengunjung event budaya Korea-China yang
sebagian besar visitor bakal menginap di hotel Ki Joon. "Ya, mengapa?
Jadwal yang disiapkan oleh stafmu untuk acara Budaya Korea-Cina, tak
satu pun ada yang benar. Aku benar-benar penasaran, bagaimana bisa ada
kesalahan pada dokumen penting seperti ini?"
"Berhenti berbicara."
Ah Jung malah menjawab, "Baiklah, agar lebih jelas, kau harus ke sini
untuk memberikan semua data yang berkaitan dengan masalah acara ini.
Mengerti?"
"Apakah dia benar-benar ingin Kau untuk secara pribadi
pergi ke sana?" tanya Park Hoon saat mengantarkan Ki Joon ke tempat
kerja Ah Jung.
"Dia mengatakan kepadaku untuk melakukannya sendiri." jawab Ki Joon.
"Kau tidak bisa melakukan hal ini, kau harus memiliki harga diri,
presiden." Ki Joon mengabaikan ucapan Park Hoon dan langsung masuk untuk
menemui Ah Jung.
"Alokasikan para mitra bisnis dam menyediakan
untuk kebutuhan mereka secara maksimal. Itu kebijakan hotel World,
kan?" Ujar Ah Jung selama rapat dengan Ki Joon.
Sesudah rapat,
Ki Joon dan Ah Jung makan siang bersama, "Apa kau masih menyembunyikan
hubungan kita dari staff di kantormu?" tanya Ki Joon.
"Memangnya kenapa? Itu membuatku nyaman." jawab Ah Jung.
Pembicaraan mereka berdua langsung terputus, karena staff di kantor Ah Jung terus memata-matai mereka.
Malam harinya.. Ki Joon menjemput Ah Jung.. Ternyata, Ki Joon menjemput
Ah Jung bukan untuk membawanya pulang, tapi mereka malah pergi ke
tempat sauna.
"Bisakah aku mencopot ini?" tanya Ki Joon yang
risih dengan buntalan handuk di kepalanya. "Bagaimana kalau ada staff
yang melihatku seperti ini."
"Aizz.. Kau ini.."
Saat di sauna, tanpa sengaja Ah Jung melihat ayahnya dengan Ae Kyung. Ah Jung langsung menghampiri Ayahnya.
Ayahnya terkejut melihat Ah Jung bersama dengan Ki Joon, "Bukankah Kau
mengatakan Kau harus bekerja semalam? Dan Kau. . . Kalian berdua kenapa
menghabiskan waktu malam bersama? Bagaimana jika berita ini menyebarkan,
dan mempengaruhi pernikahan putriku, bagaimana Kau bisa bertanggung
jawab?" omel Ayah Ah Jung pada Ki Joon.
Ki Joon engga mengerti apa
yang dimaksud Ayah Ah Jung, "Maafkan aku. Tapi, apa maksudmu
=mempengaruhi pernikahannya=? Bahkan jika itu sebuah lelucon, sulit
untuk untuk dimengerti."
"Apa? Jangan bermimpi! Ah Jeong, adalah putriku yang paling berharga. . . "
Ae Kyung membela Ki Joon, "Aku pikir mereka sangat cocok, jadi mengapa Kau seperti ini? Dia memang agak keras kepala."
Ada perlombaan meminum soda di tempat sauna. Ayah Ah Jung langsung menantang Ki Joon.
Kembali, Ki Joon Vs Ayah Ah Jung..
Dan, yak.. Ayah Ah Jung berhasil mengalahkan Ki Joon..
Pagi harinya, Ki Joon dan Ketua Chen mengadakan pertemuan,
Ki Joon menyerahkan beberapa dokumen pada Ketua Chen, "Ini adalah
salinan revisi dari rencana usulan dari perusahaan kami. Kami sangat
berterima kasih untuk semua kerja sama yang telah dilakukan."
Ketua Chen menanggapi, "Sepertinya Kau tidak peduli jika kami tidak berinsvestasi di hotelmu."
Dengan penuh percaya diri , Ki Joon menjawab "Bahkan jika kami
dieliminasi dari putaran investasi, tidak apa-apa. Karena kami mungkin
dapat menangkap peluang yang lebih besar lagi. Bahkan jika mungkin tidak
sekarang, Ketua Chen pasti akan berinvestasi pada kami di masa yang
akan datang."
Setelah pertemuan dengan Ketua Chen selesai, Ki
joon mengajak Ayah Yoon Joo untuk bertemu dan membicarakan masalah
ketidahadirannya saat makan malam.
"Kalau pada akhirnya, Ketua Chen
mau menandatangani kontrak dengan World Hotel, itu semua karena usaha
kami, dan hal itu tidak terkait lagi dengan bantuan anda." ujar Ki Joon.
"Karena Yun Ju bukan darah dagingku, itu sebabnya aku hanya merasa
kasihan padanya. Aku tahu bahwa dalam hatimu, Kau memiliki wanita lain.
Sepertinya Yun Ju menyukai mu karena alasan yang baik." jawab Ayah Yoon
Joo.
Untuk menyelesaikan masalah bisnisnya, Ki Joon memutuskan
untuk pergi langsung ke China. Ia berencana untuk bertemu orang-orang
yang bisa meyakinkan Ketua Chen. Sebelum pergi, Ki joon harus berpamitan
pada Ah Jung.
"Mengapa Kau selalu datang ke sini?" tanya Ah Jung.
"Apakah aku tidak diizinkan untuk datang ke sini?" jawab Ki Joon.
"Orang-orang mungkin melihat kita." balas Ah Jung.
"Biarkan saja, kita memang sudah seharusnya mengungkapkannya."
"Pokoknya, itu bukan waktu yang tepat untuk mengumumkan bahwa kita memiliki hubungan." jelas Ah Jung.
"Mengapa tidak?"
"Karena aku seorang Pegawai Negeri."
Ki Joon tersenyum mendengar ucapan Ah Jung.
"Aku sedang dalam kesulitan!" keluh Ki Joon.
"Ada Apa?" Ah Jung khawatir.
"Karena aku merindukanmu!" jawab Ki Joon.
Ah Jung tersenyum, " Apa yang kau katakan? Mengapa Kau merindukanku padahal aku duduk tepat di sampingmu?"
Ki Joon menjelaskan maksud dan tujuannya datang menemui Ah Jung, "Sebenarnya, aku akan ke Cina hari ini."
"Mengapa?"
"Apa maksudmu, "mengapa"? Orang yang melakukan bisnis harus pergi ke
China, Jepang, Paris dan tempat-tempat lain." jawab Ki Joon.
"Kapan Kau kembali?"
Ki Joon membuat lelucon, "Tahun depan."
"Jangan bercanda.. Kapan kau datang kembali dan mengapa Kau baru mengatakan sekarang?"
"Maaf, itu adalah keputusan mendadak."
"Kau harus berhati-hati dan jaga kesehatanmu selama di sana. Tapi sungguh, katakan kapan Kau akan kembali?"
"Aku tidak yakin. Aku akan tahu kapan aku kembali setelah aku sampai di sana." jawab Ki Joon.
"Sayang sekali kita berada di depan kantorku, jadi aku tidak bisa memberikanmu pelukan." ujar Ah Jung, sebelum Ki Joon pergi.
Ah Jung mengantar kepergian Ki Joon di bandara. Ia juga memberikan pulpen keberutungannya..
Kepergian Ki Joon malah membuat masalah baru. Masalah yang engga lain
disebabkan karena kesengajaan bibi Ki Joon. Bibi Ki joon sengaja
mempublikasikan tentang masalah pernikahan palsu antara Ki Joon dan Ah
Jung..
Banyak media massa yang memuat skandal Ki Joon, dan hal itu
membuat Ah Jung benar-benar Shock, ia sama sekali engga mengira kalau
masalahnya akan jadi sebesar ini.
Beberapa judul artikel yang membahas skandal Ki Joon :
~~Demi kerja sama dengan perwakilan dari China, Hyun Ki Joon berbohong tentang pernikahannya.~~
~~Perwakilan World Hotel, Hyun Ki Joon sedang mengalami krisis dalam memasuki pangsa pasar di China.~~
Beban Ah Jung pun bertambah, saat Yoon joo memintanya untuk bertemu.
Yoon Joo berkata, "Oppa. . . belum pernah mengalami hal seperti itu. . . "
"Miss Yun Ju. Aku tidak memiliki petunjuk apapun sekarang." jawab Ah Jung.
"Aku mengerti perasaanmu. Kau menyesal dan tertekan."
Ah Jung mengelak, bagaimana pun ia engga boleh terlihat lemah didepan saingannya, "Tidak, aku tidak merasa seperti itu."
Yoon Joo melanjutkan kata-katanya, "Miss Ah Jeong. . . Apakah Kau
pernah memikirkan betapa sulitnya menjadi wanita yang baik di sisi Oppa?
Oppa. . . seperti yang Kau dan aku tahu, membawa tanggung jawab besar
di pundaknya."
Kata-kata Yoon Joo ini malah membuat Ah Jung
terpojokkan, "Mungkin, tanggung jawab itu, bahkan lebih besar dari yang
dapat kita bayangkan. Sejak ia muda, ia tidak pernah kata berbicara
apapun. Hal-hal yang ingin ia lakukan, ia tidak pernah mengatakan apapun
tentang keinginannya, ia hanya menjalankan apa yang seharusnya ia
jalankan. Dikaitkan dengan keberadaanmu, mungkin kau sudah membawa oppa
keluar dari kesendiriannya. Ia berbagi banyak hal padamu. Oleh karena
itu. . . ? Untuk menjadi seseorang yang baik untuk Oppa. . . tidak
sesederhana seperti yang Kau pikirkan saat ini. Kau harus memberikan
segalanya padanya. Kau harus menyerahkan segalanya untuknya. Kau harus
membuang semua yang kau miliki. Apakah Kau memiliki kepercayaan diri
untuk memberikan segalanya pada Oppa? Selain itu, ia telah kehilangan
begitu banyak hal. Dan juga akan kehilangan lebih banyak hal di masa
depan."
Engga cukup sampai di situ, pihak lain juga terus
memojokkan Ah Jung. Setelah bertemu dengan Yoon Joo, sekarang Bibi Ki
Joon yang meminta untuk bertemu.
"Kembalikan Ki Joon padaku. Ini
semua karena karir Ki Joon. Presiden Hyun Ki Joon selalu membawa
tanggung jawab yang berat. Dia juga bahkan tidak pernah mengeluh." inti
pembicaraan yang sama seperti apa yang dikatakan Yoon Joo tadi.
Ah Jung hanya bisa menunduk, " Maafkan aku, karena aku sudah melakukan kekacauan yang besar."
Engga ada Ki Joon, engga ada lagi tempat bersandar untuk Ah Jung.
Ia yang bisa lakukan hanya menangis..
Setelah berpikir panjang, Ah Jung mulai mengambil tindakan, ia menghubungi Jae Bum.
"Ada apa? Kau. . . apa yang terjadi?" tanya Jae Bum.
"Sunbae. Dapatkah Kau membantu aku sekali ini saja?" pinta Ah Jung.
"Aku tidak yakin apa yang harus aku lakukan. . . " jawab Jae Bum.
"Aku perlu pengacara. Sunbae, Kau bisa mewakiliku sebagai pengacaraku kan?" tanya Ah Jung.
Setelah berpikir panjang, Karena terpojokkan, Ah Jung seperti memilih
buat terjun ke dasar laut. Ah Jung mengambil keputusan tanpa
mempertimbangkan banyak hal. Ia membuat surat pengunduran diri dari
kantornya.
-= Surat pengunduran diri, Gong Ah Jung.=-
-=Alasan pengunduran diri adalah karena melanggar kode etik sebagai pegawai negeri.=-
Demi Ki Joon, Ah Jung rela menjadi pihak disalahkan. Semua demi Ki
Joon. Demi nama baik Ki Joon. Ah Jung rela dirinya dipandang buruk.
Ah Jung sengaja datang ke hotel World dan menemui banyak wartawan yang tengah menunggu konfirmasi dari Ki Joon.
"Maaf. . . Presiden Hyun Ki Joon . ia tidak berbohong." ujar Ah Jung.
"Semua Kebohongan itu adalah ulahku. Aku adalah orang yang mengatakan
dan menyebarkan issue bahwa aku sudah menikah dengan Hyun Ki Joon."
mendengar pernyataan Ah Jung seperti itu, semua wartawan langsung
menghampiri Ah Jung dan melontarkan banyak pertanyaan.
Di bandara, di waktu yang sama, Ki Joon juga harus melayani banyak pertanyaan dari para wartawan...
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =)) Read more: http://amikomtips.blogspot.com/2012/01/menambahkan-emoticon-pada-komentar-blog.html#ixzz1r4uHkZgE
Posting Komentar