Sukjong masih memacu kudanya. Jang Mu Yeol memberi salam pada Dong Yi di
kantor Hanseong. Jang Mu Yeol minta kesaksian Dong yi dicatat oleh
petugas. Dong Yi mengajukan syarat, sebelum ia memberi pernyataan, ia
ingin semua stafnya seperti Jeong Sang gung dll segera dibebaskan.
Sukjong tiba di kantor Hanseong, dan ia memerintah anak buahnya mencari Dong yi segera.
Min
terperanjat melihat Sukjong, lalu memberi hormat. Sukjong ingin tahu
dimana Dong yi lalu membentak Min, apa kau mendengarku?
Dong Yi
menunggu sendirian, lalu Sukjong masuk menemuinya. Dong yi berdiri
kaget. Sukjong jelas kelihatan marah karena Dong Yi melanggar
perintahnya.
Dong Yi : Yang Mulia? Dong Yi menghindari kontak mata dengan Sukjong.
Sukjong : Mengapa kau ada disini? Apa kau sudah lupa apa yang kukatakan padamu? Ayo! kita kembali ke istana!!
Dong Yi : Yang Mulia!
Sukjong : Mengapa kau masih berdiri di situ? Aku minta kau kembali denganku segera.
Jang Mu Yeol masuk dan memberi hormat, Yang Mulia?
Sukjong
: Aku sudah menyatakan dengan jelas dan mengatakan padamu kalau aku
tidak mengijinkan kau menyelidiki Sukwon, jadi lebih baik kau minggir,
Seo Yoon!
Jang Mu Yeol : Yang Mulia! Maafkan saya, sulit bagi saya mengikuti perintah Anda.
Sukjong marah besar
Jang Mu Yeol : Yang Mulia Sukwon sudah dicatat kesaksiannya di kantor Hanseong, ia mengaku apa yang terjadi dalam insiden itu.
Sukjong terperanjat.
Jang
Mu Yeol : Yang Mulia sudah mengungkapkan identitasnya yang sudah ia
rahasiakan mengenai putri siapa dia sebenarnya dan hubungannya dengan
Geumgae dalam insiden Shinyu. Juga tentang memberikan bantuan pada
pemimpin Geumgae untuk melarikan diri dan semuanya sudah dicatat dalam
kesaksiannya. Masalah ini sekarang adalah pernyataan tercatat dan tidak
mungkin menghentikan prosesnya, Yang Mulia, Jadi tolong pertimbangkan
lagi keputusan anda.
Sukjong melotot pada Dong yi : Dong Yi!!!
Dong yi masih tidak berani kontak mata dengan Sukjong.
Sementara
itu di Istana, Ratu Inhyeon terperanjat ketika mendengar dari Shim Yun
Taek kalau Dong yi menyerahkan diri ke Hanseong.
Shim Yun Taek :
Ya, Yang Mulia. Mereka menangkap semua staf yang tidak bersalah dan
Sukwon tidak tahan mendengar semua penghinaan yang diterima Baginda
dibawah tekanan politik dan juga protes. Yang Mulia Sukwon benar-benar
tidak punya pilihan untuk tetap bertahan.
Ratu Inhyeon : Mereka
sudah merancang taktik seperti ini untuk melawan karakter Sukjong dan
mengambil keuntungan dan memaksanya (Dong Yi) mengambil langkah ini.
Ahn
Sang Gung juga merasa cemas, apa yang harus kita lakukan Yang Mulia?
Kalau begini terus Baginda juga tidak punya pilihan. Ratu Inhyeon
terlihat pusing.
Sukjong dan Dong Yi di Hanseong, Yang Mulia?
Sukjong
tidak mengerti, mengapa Dong yi harus melakukan ini. Bagaimana kau bisa
melakukan ini padaku? Menyerahkan dirimu sendiri, apa kau tidak tahu
apa akibat semua ini, mengakui kejahatan ini, kau tidak akan pernah
keluar dengan selamat tanpa terluka, Dewan istana akan bergabung untuk
membuatmu kehilangan nyawa!
Dong yi melihat ke arah Sukjong, Saya
mengerti dan memahami situasinya, Yang Mulia. Tapi, di dunia ini ada
yang lebih penting bagi saya dibanding nyawa saya..yaitu nyawa anak buah
saya yang tidak bersalah. Juga Yang Mulia...
Sukjong : Jangan katakan sepatah katapun!! Jangan bilang kau melakukan ini demi diriku.
Dong Yi : Yang Mulia!
Sukjong
: Jika kau benar2 berpikir kau bisa melakukan sesuatu demi diriku. Jika
hatimu memikirkanku sedikit saja, maka kau tidak akan melakukan ini.
Dan kau seharusnya mengatakannya padaku, aku akan meninggalkan takhtaku
untuk lari bersamamu selamanya..apa kau ingin aku menyerahkanmu pada
mereka? Aku tidak akan melakukan itu, apa kau sudah jelas? Aku tidak
akan melakukan itu!!!
Dong yi : Yang Mulia?
Sukjong
meninggalkan Hanseong dengan murka lalu berdiri termangu di depan
Hanseong. Seo Yong Gi mendatangi Sukjong dan memberi salam. Sukjong
sedang down, dia berkata dia tidak perlu simpati dari Seo Yong Gi dan
jangan panggil aku sebagai Yang Mulia, karena sekarang aku tidak ingin
jadi Raja dan tidak akan melakukan taktik lagi dan akan menentang
mereka.
Dong Yi duduk : Yang Mulia! Aku mohon padamu tinggalkanlah saya, kumohon anda tidak boleh tenggelam dan jatuh lagi, Yang Mulia
Oh
Ho Yang lari mendatangi ayahnya yang mabuk dan berkata kalau Dong yi
sudah tamat, dia mengakui semua kesalahan-nya, ia tidak percaya Dong yi
mencari kematiannya sendiri.
Ny. Park berkata, Dong Yi adalah
orang paling aneh di dunia, dia datang dan mengakui semua kesalahannya,
apa dia itu idiot? Oh Ho Yang berkata Dong yi memang seperti itu, selalu
baik, jika orang lain menderita karena dirinya, Dong yi pasti akan
sakit hatinya. Ayahnya marah karena Oh ho Yang membela Dong yi. Tapi Oh
Ho Yang tidak peduli dan berkata andai saja Dong yi datang ke
pelukannya, ia pasti tidak akan mengalami semua ini. Mengapa ia harus
jadi Selir Raja...Ibunya berkata lalu apa yang akan dilakukan Baginda.
Jang Mu Yeol menghadap Jang Hee Bin. Hee Bin ingin Dong Yi mendapat hukuman mati. Jang Mu Yeol mengangguk.
Jang
Hee Jae : Sukwon memiliki seorang Pangeran, tidak akan lama kelak
Pangeran itu akan menjadi ancaman bagi Putra Mahkota, jadi kita harus
menghancurkan kesempatan itu dengan melenyapkan Dong yi.
Jang Mu Yeol : Tenanglah, saya jamin Sukwon tidak akan lolos.
Dewan
Istana melakukan protes diluar Injeongjeon, berkata kalau Dong yi
menodai kehormatan keluarga Raja. Dia sudah memberikan bantuan pada
Geumgae yang sudah mengancam keamanan dan stabilitas negara, dan ini
sangat mengejutkan karena Baginda sudah berlaku diluar batas karena
membela Dong Yi.
Mereka berseru, Dong Yi tidak boleh diampuni
karena kesalahannya dan minta agar Dong Yi dihukum mati untuk
menstabilkan kembali negara dan pemerintahan. Mohon Baginda
mempertimbangkan. Jang Mu Yeol melihat protes ini dari kejauhan.
Jung
In Guk menghadap Ratu Inhyeon, Bukan hanya partai Namin, partai Seoin
juga setuju untuk tidak mencampuri urusan ini. Ratu Inhyeon terperanjat
mendengarnya, Apa katamu?
Jung In Guk : Yang Mulia? sekarang
mereka tidak punya hak prerogatif untuk menyelamatkan Sukwon. Jadi saya
menyarankan kalau Ratu juga jangan mencampuri masalah ini.
Ratu
marah, Dae Gam!! Jika tidak ada Sukwon, hari ini aku tidak akan duduk di
kediaman ini, beraninya kau mengatakan omong kosong ini!
Jung In Guk : Yang Mulia?
Ratu
: Kau! panggil semua pejabat Namin untuk menghadapku di sini. Aku
sendiri akan mengatakan ini pada mereka dan meyakinkan mereka..
Shim Yun Taek dan Do Seong Ji menemui Sukjong.
Shim
Yun Taek lapor ada protes pada pemerintah dari 3 biro sekretariat, lalu
para sarjana Confusius-Sungkyunhwan juga protes. Do Seong Ji lapor,
bukan itu saja Biro dan Administrasi yang lain juga mengajukan protes.
Sukjong marah, katakan pada mereka untuk mempertimbangkan lagi, jika mereka tidak mau kerja sama maka bubarkan saja mereka.
Sukjong
berkata pada Do Seong Ji, kalau mereka minta dia untuk mempertimbangkan
sentimen publik dan ia akan memberikan pada mereka apa yang mereka
inginkan. dan jangan membuat kacau keadaan dan mengganggu administrasi
harian.
Shim Yun Taek terkejut, Sukjong berkata lihatlah sekarang
siapa orang yang sudah menggoncangkan negara. Sukjong berkata ini
adalah niatnya.
Sukjong jalan kembali ke Daejeon. Kasim Han
sangat mencemaskan Baginda tapi Sukjong ingin sendirian saja, ia pusing
sekali. Sukjong berkata pada dirinya sendiri, aku tidak akan pernah
menyerahkan Choi Dong Yi pada mereka..tidak akan pernah..
Dong Yi melihat semua protes itu dan merasa sangat bersedih karena Sukjong menolak untuk mundur.
Dong Yi : Sepertinya aku sudah membuat Yang Mulia mendapatkan kesulitan besar. Dong Yi menghela nafas.
Pengasuh
P. Yeong Su membawa Pangeran yang menangis. DOng yi mengunjungi
anaknya. Dayang menyapanya. Dong Yi berkata ingin melihat P. Yeong Su.
Dong
yi tanya apa anaknya rewel? Dayang menjawab bukan Yang Mulia. Dong Yi
menggendong anaknya untuk menenangkannya tapi ia heran ketika melihat
anaknya, kenapa ia pucat?
Dong Yi : sepertinya P. Yeong Su sakit, apa kau tidak merasa aneh?
Dayang : Apa?
Dong yi menggoyang anaknya untuk menenangkan, sepertinya ia kurang nyaman.
Dayang : Biasanya di jam seperti ini, dia jadi rewel karena ingin tidur, dia selalu begitu..
Dong Yi : Benarkah?
Dayang : Ya, saya akan memanggil pengasuhnya, kalau P. diberi susu maka ia akan tenang.
Dong Yi : Baik, pergi dan panggil dia.
Setelah
dayangnya pergi, Dong yi memeriksa Yeong Su dan membuka bajunya. lalu
ia menemukan merah2 di seluruh badan Yeong Su. Dong Yi teriak,
ini..ini...apa ada orang?
Tabib istana dan tim bergegas ke kediaman P. Yeong Su. Tabib istana memeriksa Yeong Su. Dong Yi tanya, apa diagnosanya?
Tabib istana : Ini cacar, Yang Mulia.
Dong
Yi terperanjat mendengarnya. Tabib istana minta perawat menyiapkan
tonik obat dan minta semua tabib istana di rumah sakit istana untuk
segera datang ke kediaman Pangeran Yeong Su, segera.
Perawat pergi dan Dong Yi panik, ia memanggil-manggil Yeong Su. Anakku!! Anakku..
Sukjong
mendengar dari Kasim Han kalau Pangeran Yeong Su kena cacar. Sukjong
terperanjat dan ia tidak percaya, bagaimana ini bisa terjadi pada Yeong
Su.
Jang Hee Bin juga mendapat laporan dari Jo Sang Gung.
Bagaimana sekarang keadaan pangeran? Jo Sang Gung berkata tidak baik.
Hee Bin menegaskan, maksudmu tidak baik adalah benar2 kritis?
Pangeran Yeong Su menangis lagi dan Dong Yi panik sekali. Bagaimana ini, apa diagnosisnya, apa ada pengobatan..
Tabib : Saya sudah melakukan yang terbaik, Yang Mulia
Dong Yi : Warna kulit Pangeran Yeong Su aneh dan nafasnya pendek2 dan susah.
Tabib istana : Bawa tonik Ma Hwang kesini, segera!
Dong
Yi : Aku dengar tonik Ma Hwang itu sangat kuat, bagaimana kau bisa
meresepkan obat seperti itu untuk bayi seperti Pangeran, apa kau tidak
memikirkannya?
Tabib istana : Sekarang, kami tidak punya pilihan
lain, Yang Mulia. Jika kami tidak menurunkan demamnya segera, kami tidak
bisa melanjutkan pengobatannya.
Dong Yi berpikir lalu berkata
bagaimana dengan bunga honeysucle (atau Lonicera Japonica atau bunga
kecombrang) ? apa kita bisa menggunakannya? Ayahku sering memberikan
obat itu padaku ketika aku kecil.
Tabib istana : Tapi Yang Mulia,
ini hanya obat dari kalangan umum, tapi disaat genting seperti ini,
dimana kita bisa mendapatkan tanaman obat itu?
Dong Yi : Biarkan aku..aku akan pergi dan mencarinya.
Tabib istana : Apa?
Dong
yi langsung lari keluar dari kediaman Pangeran Yeong Su (mirip Deokman)
lalu minta Bong Sang Gung mengumpulkan semua staf untuk menemukan bunga
itu. Dong Yi terlihat putus asa.
Sukjong dan rombongan menuju kediaman Pangeran Yeong Su.
Dong
Yi membawa anak buahnya ke satu tempat dan mulai mencari bunga itu.
Dong Yi memberi gambaran seperti apa bunganya. Carilah bunga
honeysuckle, bunganya berwarna keunguan dan berambut di tengahnya, cepat
temukan segera. Mereka segera berusaha menemukan bunga yang dimaksud
Dong Yi.
Sukjong tiba di kediaman P. Yeong Su dan terperanjat
melihat para tabib istana yang sangat sibuk, Ratu Inhyeon datang dan
memberi salam pada Sukjong. Bagaimana P. Yeong Su? Apa ia baik2 saja?
Ratu terlihat sedih. Sukjong mendesak, bagaimana dia?
Ratu Inhyeon : Sepertinya ini sulit, tidak banyak harapan, Tabib istana berkata sulit menyelamatkan-nya, Yang Mulia.
Sukjong terpukul mendengarnya lalu terdengar tangisan dari dalam, Pangeran Yeong Su meninggal dunia....!
Dong
Yi akhirnya menemukan bunga itu dan menggali tanaman itu, aku sudah
menemukannya..disini..! Bong Sang Gung lari dan berteriak memanggilnya.
Dong Yi kaget, ada apa Bong Sang Gung?
Dong Yi tidak percaya lalu
ia kembali ke kediaman Yeong Su dengan bunga honeysuckle di tangannya,
ia melihat semua stafnya menangis atas kematian Pangeran. Dong Yi
menjatuhkan bunga itu dengan bingung.
Sukjong keluar dan mendekati Dong yi yang shock. Dong Yi?
Dong
yi lari kedalam dan Ratu Inhyeon ada di samping jenazah Pangeran Yeong
Su, melihat bayi itu dengan sedih. Dong Yi terlihat kosong, dan tidak
percaya ini terjadi.
Ratu Inhyeon : Sukwon?
Dong Yi bahkan tidak menyadari kehadiran Ratu dan langsung menuju Yeong Su, anakku...
Dong
yi menggendong jenazah anaknya lalu menggoyang anaknya dengan perlahan
seolah ingin membangunkannya, anakku..ibu disini, nak buka matamu,
anakku, lihatlah ibu, Nak, lihat ibu...Nak..Nak buka
matamu..anakku..mengapa kau tidak membuka matamu? Nak..buka matamu, ibu
disini, Tabib Istana, minta mereka segera datang, minta mereka datang
kesini..Nak buka matamu...
Dong yi menangisi anaknya dan mencoba
menghangatkan kembali tubuh Yeong Su yang sudah dingin..lalu memeluk
Yeong Su di lengannya dan meraung.
Ratu Inhyeon hanya bisa menangis, ia tidak sanggup lagi mengatakan apa-apa.
Sukjong
kembali ke Daejeon dan ia teringat ketika berkata pada Yeong Su, kau
baru berusia 2 bulan dan sudah mulai belajar bicara, kau ini sungguh
pintar lalu mengajar putranya memanggilnya Ah Ba ..
Sukjong menangis terisak-isak atas kematian putranya.
Shim
Yun Taek mengunjungi Cha Cheon soo di penjara, dan mengatakan kematian
Pangeran Yeong Su padanya. Cha Cheon Soo tertegun mendengarnya. Semua
berduka cita atas kematian Yeong Su, baik Jeong Sang Gung, Jung Im, Seo
Yong Gi, bahkan biro musik ikut berduka.
Dong Yi masih memeluk jenazah anaknya dengan penuh kasih sayang sambil menangis terisak..
Ratu
Inhyeon memerintahkan untuk segera mengosongkan kediaman Yeong su,
karena upacara pemakaman Pangeran sudah siap, Ratu tanya apa yang
dilakukan Sukwon sekarang?
Jung Geum berkata : Dia berduka atas kematian Pangeran di dalam kuil.
Dong
Yi berdoa dan tetap berada di kuil peringatan putranya. (Kuil Bogwangsa
di Paju, adalah kuil favorit Selir Choi, ibu Raja Yeong Jo, disana ada
kuil peringatan dan foto Selir Choi dan kuil itu dekat dengan makam
Selir Choi, Soryeongwon, see kbs)
Sukjong pergi ke kediaman Yeong
Su dan terkejut melihat Dong Yi juga ada di sana, melihat dengan
pandangan kosong dan kelihatan pasrah. Dong Yi terkejut melihat Sukjong.
Keduanya kembali ke Bo Gyeong Dang.
Sukjong dan Dong Yi duduk
dalam diam dan Dong Yi menyimpan semua barang2 pribadi Pangeran Yeong Su
dan ia melihat barang2 itu dengan rasa sayang.
Dong Yi : Saya
sudah menjahit baju ulang tahun untuk Pangeran Yeong Su dan ingin
menunggu sampai tahun depan ketika dia berusia satu tahun untuk memakai
ini, tapi saya tidak pernah membayangkan kalau saya akan kehilangan anak
saya dengan cara seperti ini.
Sukjong : Dong Yi?
Dong Yi :
Yang Mulia! Mengapa kita tidak..mengakhiri saja semuanya ini, apa kita
tidak dapat mengakhiri ini semua? Saya tidak ingin kehilangan apa yang
paling saya cintai dan sayangi, Orrabuni akan dibuang ke pengasingan,
Gae Do Ra, saya takut tidak akan bisa diampuni nyawanya ..saya sudah
kehilangan semuanya..seperti itu..
Sukjong : Dong Yi? Dong Yi memandang ke arah Sukjong
Dong Yi : Apa anda tidak tahu, apa yang paling berharga dan saya sayangi...
Sukjong tahu itu.
Dong
Yi : Jadi, jangan biarkan saya menyaksikan hanya karena saya maka anda
akan menderita dan mendapatkan kesulitan ..demi saya apa anda bisa
melakukan ini demi saya?
Sukjong : Dong Yi?
Sukjong keluar dari Bo Gyeong Dang dan melihat ke belakang sekali lagi, sementara ..
Dong yi ada di dalam memegang erat baju Pangeran yang sudah dijahitnya.
Seo
Yong Gi menghadap Sukjong dan menyerahkan surat pengunduran diri, ia
berkata ia sudah tahu mengenai masa lalu Dong Yi sebelumnya, tapi demi
Pangeran Yeong Su, dia merahasiakan ini pada Sukjong, tapi sepertinya
sudah tidak ada lagi yang bisa ia lakukan sekarang.
Sukjong
menolak pengunduran diri Seo Yong Gi, aku tidak ingin kau mengalah. Aku
sudah kehilangan segalanya yang aku sayangi..aku kehilangan Pangeran
Yeong Su, aku takut akan kehilangan Sukwon juga, Sukwon..anak itu sudah
berkata padaku, kehilangan Pangeran Yeong Su sudah sangat berat baginya
dan ia tidak mau melihatku menderita lagi. Ya benar, aku sudah tahu ini
semua karena keserakahanku, ini karena aku tidak ingin kehilangan
dirinya sehingga aku membiarkannya menderita karena harus ada di sisiku.
Jang
Hee Bin mendapat laporan kalau Sukjong akhirnya membuat keputusan untuk
Choi Dong Yi. Jo Sang Gung membenarkan. Ny. Yoon heran, mengapa
tiba-tiba membuat keputusan, bukankah Sukjong itu keras kepala untuk
masalah ini. Jang Hee Bin kelihatan tidak terlalu puas.
Sukjong bertemu dengan Dewan Istana
Sukjong
: Hari ini, aku akan memberikan keputusanku yang sudah lama ditunggu
oleh Dewan Istana, mengenai masalah Geumgae yang menyebabkan kekacauan
di negara ini. Geumgae sudah terlibat pembunuhan dan itu adalah masalah
serius yang membuat negara kacau, dan juga istana, maka aku akan
menghukum mati penjahatnya, Pemimpin Geumgae, semua yang mengikutinya
akan dibuang ke pengasingan, tapi mengenai insiden Shinyu, biarpun kita
sudah men-cap mereka sebagai penjahat tapi sudah terbukti kalau mereka
tidak bersalah kala itu dan sudah difitnah.
Dong Yi melihat Cha Cheon Soo berjalan ke pengasingannya.
Sukjong
: Tapi petugas Nae Geum Bu, Cha Cheon Soo sudah terlibat kejahatan, dia
merahasiakan identitas aslinya, akan dibuang ke pengasingan di pulau.
Sukjong
: Juga, mengenai Sukwon yang terlibat insiden ini, merahasiakan
identitas aslinya lalu memberikan bantuan pada pemimpin Geumgae untuk
melarikan diri, kejahatan itu sangat serius. Tapi karena kondisi bahwa
Sukwon sudah kehilangan Pangeran Yeong Su, maka aku memberikan
pengampunan atas nyawanya tapi mulai sekarang dan seterusnya ia akan
mendapat posisi sebagai anggota Keputren biasa tapi semua protokoler
istana akan dicabut, Sukwon akan dibuang untuk hidup di luar tembok
istana, dan aku tidak akan pernah menemui Sukwon lagi selamanya.
Jang Mu Yeol terlihat puas, sementara Sukjong terlihat terpukul. Jang Hee Bin mendengar keputusan itu.
Jang Hee Bin : Dibuang ke rumah pribadi dan ini adalah keputusan yang dibuat Sukjong.
Jang Hee Jae : Ya, Yang Mulia, meskipun kita tidak bisa melenyapkan dia, tapi dia akan menghilang dari depan anda, Yang Mulia.
Jang
Mu Yeol : Kematian Pangeran Yeong Su membuat partai Namin merasa
terlalu kejam untuk tetap menuntut Sukwon dihukum mati lagipula jika
kita berkeras, maka akan memicu perdebatan dengan partai Seoin.
Hee Bin : Tapi di kediaman pribadi, bagaimana jika satu hari Sukjong menemuinya lalu memanggilnya kembali ke istana..
Jang
Mu Yeol : Harap anda tenang, Yang Mulia. Ini juga sudah diputuskan oleh
Baginda. Jika kebetulan Baginda melanggar keputusan-nya sendiri, maka
ini akan membuat Sukwon terlibat dalam kekacauan lagi maka Baginda
terancam akan kehilangan posisinya sebagai Raja dan ini pasti akan
menyebabkan kematian Sukwon.
Jang Hee Jae : apa yang dikatakan
Seo Yoon benar, jika baginda tidak ingin melihat Sukwon diseret untuk
dihukum mati, dia tidak akan mengambil resiko itu.
Jang Hee Bin masih tidak bisa percaya.
Yoo Sang Gung mendapat laporan kalau Dong yi akan segera pergi.
Dong
yi meninggalkan Bo Gyeong Dang dan melihatnya untuk terakhir kalinya.
Bong Sang Gung dan Ae Jung ikut bersama Dong yi dengan barang bawaan
mereka.
Bong Sang Gung dan Ae Jung : Yang Mulia!
Dong Yi : apa yang kalian lakukan?
Bong Sang Gung : Jika anda ingin mengusir kami, maka itu akan sia-sia saja, kami akan mengikuti Yang Mulia selamanya.
Dong Yi : Bong Sang Gung?
Ae
Jung : benar, bahkan jika anda mengusir kami, kami akan selalu bertahan
mengikuti Yang Mulia, bahkan jika anda tidak memberikan ijin, kami akan
menggantung diri di kediaman ini.
Dong Yi terharu : Ae Jung?
Jeong
Sang Gung dan Jung Im datang mengantar Dong Yi. Semua gungnyeo dari
biro penyelidik akan mengantar Dong yi. Dong Yi heran, mengapa kalian
melakukan ini, mereka sudah menderita karena dirinya.
Jung Im
berkata mereka sudah belajar keras kepala dari Dong Yi, ini yang sudah
anda berikan pada kami. Shim yun Taek minta agar Dong Yi mengijinkan
mereka belajar keras kepala dan gigih seperti Dong Yi. Seo Yong Gi juga
mengangguk agar Dong Yi memberi ijin.
Dong Yi masuk ke tandunya
dan melihat pada orang2 yang mengantarnya dan tersenyum pada mereka.
Bong Sang Gung minta Dong Yi menunggu dulu, siapa tahu ada berita dari
Daejeon. Ae Jung membenarkan, paling tidak mereka bisa mengucapkan
selamat tinggal.
Dong Yi berkata jika perpisahan, maka ia akan
melakukannya di sini. Lalu Dong Yi memberi penghormatan ke arah istana.
Semua sedih melihatnya.
Dong Yi : Yang Mulia!
Dong Yi masuk ke dalam tandu. Sukjong ada di Daejeon. Dong Yi meninggalkan istana dengan semua staf mengantarnya pergi.
Dong
Yi ada di kediaman pribadinya, dan ia menyentuh cincinnya. Dong Yi
mulai menyesuaikan diri dengan kehidupan sederhana kembali. Bong Sang
gung dan Ae Jung mencuci, sementara Dong Yi bercocok tanam. (Sepertinya
yang lebih susah justru Bong Sang Gung dan Ae Jung yang tidak pernah
hidup susah hahaha...cukup bersedih, mulai malam ini, ada harapan baru
untuk Dong Yi!)
Malam hari, Dong Yi menjahit bersama Bong Sang Gung.
Bong
Sang Gung merasa tempat tinggal ini terlalu sederhana dan ia merasa
tidak nyaman untuk Dong Yi (atau untuknya sendiri?) Dong Yi berkata ia
tidak minta Bong Sang Gung mengikutinya dan tinggal di tempat ini. Dong
yi hanya tersenyum.
Dong Yi : Jangan cemas, Bong Sang Gung,
tempat dimana aku dilahirkan dan dibesarkan sebelumnya jauh lebih
menyedihkan dari rumah ini. Aku justru mencemaskan kalian berdua. (tuh
kan..)
Bong Sang Gung : Oh Yang Mulia. Saya lebih merasa susah
saat di biro penyelidik internal, ini tidak bisa dibandingkan dengan
itu, dan ini hanya latihan, inilah saya, juga, Ae Jung itu bukan wanita
tapi seorang pria dalam tubuh wanita.
Dong Yi : ssh..dia mungkin akan
mendengar kita. Bong Sang Gung membenarkan, tempat ini kecil sekali,
gosip ini bisa langsung di dengar olehnya.
Tiba2 pintu terbuka dan membuat Dong Yi dan Bong Sang Gung terperanjat. Ternyata Ae Jung!
Ada apa? Tanya Dong Yi ..
Ae Jung terbata : Chu Sang Cheon Na ada di sini..Yang Mulia
Dong Yi : Apa?
Ae Jung : Dia diluar sekarang, Chon Na datang! Dong Yi terperangah.
Dong
Yi bergegas keluar dan menemui Sukjong. Ternyata Sukjong datang dalam
kondisi mabuk berat dan didukung oleh Kasim Han, yang memberi salam pada
Dong Yi.
Dong yi mendekati mereka, Yang Mulia? Dong Yi kaget melihat kondisi Sukjong.
Sukjong mencoba untuk memusatkan perhatian pada Dong yi lalu berkata Sukwon?
Sukjong
terhuyung2 dan memegang tangan Dong Yi, ya, ini benar2 kau..apa kau
Dong Yi, apa ini benar kau? Aku ingin mengatakan sesuatu, itulah mengapa
aku datang, ada yang harus kukatakan..sesuatu.
Sukjong terhuyung lagi dan jatuh ke arah Dong Yi, yang menahannya, Yang Mulia!
Kasim Han berkata pada Dong Yi : Yang Mulia, tolong bawa dia masuk, cepat.
Dong Yi membantu Sukjong masuk ke dalam, Sukjong jatuh lagi dan membuat Dong yi ikut jatuh ke lantai bersamanya.
Dong yi merasa cemas, Yang Mulia sebentar, saya akan segera minta seseorang menyiapkan madu untuk menghilangkan alkohol ..
Dong
Yi akan pergi, tapi Sukjong menahan-nya. Sukjong menoleh ke arah Dong
Yi, Kenapa kita tidak melarikan diri saja bersama, Dong Yi, seperti ini
saja, kita lari bersama..
Dong Yi : Yang Mulia? Sukjong tertawa..
Sukjong
: Ya benar, kau tidak akan pernah setuju denganku. Ini karena aku
adalah Raja dan harus hidup sebagai Raja dari negri ini, tapi bagaimana
dengan aku sebagai pria biasa, bagaimana aku seharusnya hidup, apa yang
harus kulakukan hidup tanpa dirimu...mengapa kau harus membuat masalah
seperti ini, tidak bisa melihatmu, tidak bisa menyentuhmu di pelukanku,
apa kau ingin aku hidup seperti itu seumur hidupku di tengah penderitaan
ini, jadi..jadi aku datang kesini untuk mengatakan ini padamu. Aku
benar2 membencimu karena itu aku datang kesini untuk mengatakannya
betapa kesalnya aku padamu juga..juga betapa aku sangat merindukanmu.
Dong
Yi memandang Sukjong dan menangis. Sukjong terjatuh dan Dong yi
menangkapnya, Dong Yi sedih melihat suaminya seperti itu. Yang Mulia!!
Sukjong tertidur di pangkuan Dong Yi, Dong Yi menangis dan membelai lembut Sukjong.
Kasim
Han dan yang lain juga merasakan kesedihan keduanya. Dong Yi membelai
wajah Sukjong yang tertidur pulas. Dong Yi minta Sukjong mengampuninya,
Dong
Yi : Apa saya benar2 membuat anda menderita Yang Mulia, penderitaan
yang sangat dalam sampai membuat anda kurus, saya mohon maafkan saya
Yang Mulia, saya mohon anda harus memaafkan saya sekarang.
Malam itu Sukjong menginap di rumah Dong Yi.
Paginya, Sukjong pergi dari rumah Dong Yi dan berkata pada Kasim Han dia tidak akan mengunjungi rumah Dong Yi lagi.
Kasim Han : Yang Mulia?
Sukjong
: Lain kali, kau tidak perlu membawaku ke arah rumah ini lagi. Sukjong
pergi. Di dalam rumah, Dong Yi melepas cincinnya dan menggenggamnya
dengan penuh perasaan.
Bong Sang Gung susah payah memotong
sayuran dan Ae Jung datang dengan membawa ikan. Ae Jung menunjukkan ikan
dengan bangga, aku menangkapnya di sungai (hahaha..jadi ingat anak2
kecil cari ikan untuk ngabuburit di kali ..) Yang Mulia sudah lama tidak
makan ikan segar.
Bong Sang Gung senang dan ingin segera memasaknya. Lalu Dong Yi masuk ke dapur, Oh itu! biar aku yang melakukannya.
Bong
Sang Gung melarang Dong Yi masuk, Dong Yi berkata jangan seperti itu,
biarkan aku melakukannya sekali ini, kau tidak boleh menyia-nyiakan ikan
yang berharga..
Bong Sang gung : apa?
Dong Yi berdehem, dan
mengaku kalau seni memasak Bong Sang gung agak..hahaha you know..Ae Jung
membenarkan, iya, saya juga tidak bisa lagi makan masakan Nyonya. Bong
Sang Gung : Apa??
Ae Jung : Sebenarnya, sungguh melegakan kalau
Nyonya dulu ada di biro penyelidik, tidak bisa saya bayangkan kalau anda
ada di dapur istana, anda pasti akan diusir dari istana. (bwa haha..ini
mengejek Dayang Min, hei..dia kan akhirnya jadi Suragan Sang Gung haha)
Dong
Yi minta Ae Jung memberikan ikan itu, ini saya berikan pada anda, saya
juga berharap bisa menikmati ikan berharga ini. Dong Yi mengambil ikan
itu dan ia tiba-tiba merasa mual.
Bong Sang Gung terkejut, Yang
Mulia? Dong Yi berkata tidak apa-apa, ini mungkin karena bau amis ikan.
Tapi Dong Yi semakin mual, dan semakin menjadi-jadi.
Dong Yi
akhirnya memberikan ikan itu pada Ae Jung kembali dan keluar dari dapur
untuk menenangkan diri. Bong Sang Gung dan Ae Jung mengikutinya dengan
cemas.
Dong Yi mual dan Bong Sang Gung menepuk2 punggung Dong Yi untuk meredakan rasa mualnya.
Dong yi : Bong Sang Gung, tanggal berapa hari ini?
Ae Jung menghitung..tanggal 6 bulan delapan, ada apa?
Dong Yi : Tanggal 6 bulan delapan?
Bong Sang Gung sadar, Dong Yi terlambat, dan berarti hamil! Yang Mulia? Dong Yi juga menyadarinya...
Bong Sang Gung : Yang Mulia..anda pasti mengandung, Yang Mulia
Ae Jung dan Bong Sang Gung bersorak.
Malam hari, Dong Yi menyentuh perutnya dan merasa sangat bahagia, lalu berseru pada Sukjong, Yang Mulia!
Waktu berlalu, dan tiba saat Dong Yi harus melahirkan (padahal aku ingin sekali melihat HHJ perutnya besar haha..)
Jeong
Sang Gung dan Jung Im bergegas menuju kediaman Dong Yi. Dong Yi sedang
berjuang melahirkan anaknya dibantu oleh Perawat istana. Bong Sang Gung
memberikan dukungan moral pada Dong Yi, Yang Mulia bernafas, huf huf
ho..
Ae jung menyambut Jeong Sang gung dan Jung Im, bagaimana kondisi Yang Mulia? Ae Jung berkata sekarang sedang melahirkan.
Dong
Yi berusaha untuk mendorong (rasanya seperti mendorong bongkahan batu
besar dan yang sama sekali tidak bergerak biarpun rasanya sudah didorong
sekuat mungkin hahaha), Yang Mulia, hanya sekali dorongan lagi dan akan
segera selesai, tolong berikan kekuatan anda untuk mendorong, Yang
Mulia, bayinya akan segera keluar, Yang Mulia, hanya satu kali dorongan
terakhir.
Dong Yi berteriak dan mendorong sekuat tenaga lalu anaknya lahir. Terdengar suara tangisan bayi.
Jeong
Sang Gung dan Jung Im gembira mendengar suara tangisan itu. Bong Sang
Gung keluar dan mengumumkan kelahiran seorang Pangeran : seorang
Pangeran, Yang Mulia sudah melahirkan seorang Pangeran Kerajaan.
Semuanya bersorak gembira. Bong Sang Gung menyembah pada Yang Maha Kuasa. Terima kasih banyak..
Dong
yi beristirahat dan mengatur nafasnya, dan perawat istana menempatkan
Pangeran di samping Dong yi dan mengucapkan selamat, Yang Mulia,
selamat, ini seorang Pangeran.
Dong Yi melihat kearah putranya
dan tersenyum. Bayi itu menggenggam jari ibunya, dan mulai bereaksi dan
Dong Yi menepuk2 anaknya. Pangeran kecil kelihatan sangat nyaman.
Daejeon...
Sukjong mendapat laporan dari Seo Yong Gi atas kelahiran Pangeran.
Sukjong : Seorang Pangeran Kerajaan?
Seo Yong Gi : Benar, Yang Mulia.
Sukjong
tidak bisa menahan sukacitanya dan hampir saja ingin segera pergi untuk
melihat Dong Yi tapi ia menahan dirinya, dan ingin tahu bagaimana
kondisi mereka?
Seo Yong Gi : Yang Mulia Sukwon dalam keadaan selamat dan sehat.
Sukjong sangat lega.
Seo
Yong Gi mengunjungi Dong Yi : Baginda tidak memberikan pesan apapun
melalui saya..hanya minta memberikan ini pada anda, Yang Mulia.
Seo
Yong Gi menyerahkan amplop pada Dong yi dan Dong yi membukanya, lalu
membaca karakter Geum artinya terang seperti sinar mentari.
Dong Yi : Ini adalah namanya.
Seo Yong Gi tersenyum
Dong
Yi : Yang Mulia memberikan nama untuk anak ini, namanya Geum, benar2
nama yang bagus, Yeong Gam. Dong Yi memanggil putranya : Geum-ah..
Sukjong
melihat ke arah rumah Dong Yi. Dong Yi menepuk2 anaknya, Geum-ah,
anakku, nama ini diberikan oleh Ah Ba Mama (Ayah Raja) Geum-ah..ayahmu
ingin kau menjadi cahaya, anakku, jangan lupa akan arti namamu. Kau
harus menjadi cahaya bagi kaum yang paling rendah dan menjadi orang yang
seperti itu.
Lalu dalam sekejap, 6 tahun berlalu..
Hwang
Ju Shik menunggu Yeong Dal dan kesal karena Yeong Dal terlambat. Yeong
Dal berkata Doseong sangat sibuk karena Utusan Qing datang ke Doseong.
Yeong Dal berkata ia terlambat karena ini, ia mencari Omija dulu untuk
hadiah (Omija = teh 5 rasa, teh spesial). Hwang Ju shik mengira itu
untuknya. Bukan, kata Yeong Dal, ini untuk Dong Yi sebagai hadiah.
Hwang
Ju Shik melihat Yi Geum bersama teman-temannya, apa itu Yi Geum bukan
ya..tapi ia tidak terlalu yakin. Yeong Dal teriak, ayo cepat.
Yi Geum memang mirip Dong Yi, rada2 nakal hehe...
Ae
Jung teriak memanggil Yi Geum, Won Ja Mama (Yang Mulia Pangeran)! Ae
Jung takut Yi Geum menghilang lagi. Bong sang Gung tanya, kau tidak
menemukannya?
Ae Jung mengeluh, kemampuan melarikan diri Yi Geum
benar2 mirip Dong Yi. Bong Sang Gung pusing, mengapa Yi Geum harus mirip
ibunya?
Ae Jung mengeluh, Yi Geum baru 7 tahun dan ia mulai
merasa takut. Kita tidak bisa mengatasi seorang Choi DOng yi, sekarang
jika seperti ini, kita tidak akan mati di usia tua tapi akan mati karena
stress. Ae Jung lalu bergegas mencari Pangeran kecil mereka. Sementara
Bong Sang Gung memanggil Dong Yi.
Utusan Qing berbaris masuk ke
Doseong. Biasa, ada yang memanfaatkan situasi dengan menjual tempat
duduk untuk melihat iring2an pasukan dan pedagang Qing. Dia menjual
seharga 5 nyang, itu murah.
Yi Geum dan teman2nya juga ingin
melihat keramaian. Salah seorang dari mereka usul, kita naik ke atas
atap saja. Anak2 melihat Yi Geum, siapa kau? apa yang kau lakukan
disini? apa kalian tahu siapa dia?
Anak-anak : Tidak kenal dia. Siapa kau?
Yi Geum menjawab dengan resmi : Aku tinggal di desa Ban Cheon disana..namaku Geum.
Anak2 berkata mereka tidak pernah melihat Yi Geum, apa kau benar2 tinggal di Ban Cheon?
Yi
Geum : Ya, aku dengar kalian semua kesini untuk melihat Utusan Qing,
jadi aku kesini untuk ikut melihat juga. Senang bertemu kalian semua.
Anak2
bingung, tapi baiklah, ikut saja asal jangan ketahuan. Hei, dia omong
apa sebenarnya? Anak-anak yang lain juga tidak mengerti.
Anak-anak
mulai memanjat atap rumah dari jerami itu melalui tangga. Yi Geum
mengingatkan mereka, tolong hati-hati dan perhatikan langkahmu ketika
diatas, kau mengerti?
Anak-anak : Dia omong apa?
Mereka naik dan menonton rombongan Qing itu, anak-anak senang sekali dengan keramaian itu.
Lalu
pemilik kedai memarahi mereka dan menyuruh mereka turun. Anak2 panik
dan berusaha kabur tapi jatuh merusakkan atap jerami dan membuat seorang
Yanban terperanjat lalu menangkap anak2 itu.
Yanban : kalian
anak nakal, beraninya seorang Cheonmin ada di sini dan melihat keramaian
sementara para Yanban ada di tempat ini, sepertinya aku harus memberimu
pelajaran.
Bangsawan itu memukul anak Cheonmin itu, dasar anak pengemis..
Yi
Geum : cepat lepaskan anak itu!! melihat penampilanmu kau pasti seorang
sarjana yang mempelajari aturan klasik, bagaimana seorang sarjana
melanggar aturan dalam buku aturan?
Yi Geum diperkenalkan sebagai Pangeran Yeoning (kelak akan menjadi Raja Yeongjo)
Yanban : Apa ini?
Yi
Geum menyebutkan Doktrin aturan bab 14, ketika seseorang dalam posisi
termasyur dan beruntung, dia akan bertindak termasyur dan beruntung.
Ketika seseorang dalam keadaan miskin dan status hina, dia bertindak
miskin dan hina. Dalam situasi yang tinggi, dia tidak berlaku
semena-mena pada yang lebih lemah. Dalam posisi yang rendah, dia tidak
mencari perhatian atasannya. Dia menguasai dirinya sendiri, dan tidak
menginginkan apapun dari yang lainnya, jadi dia tidak akan punya
ketidakpuasan. Dia tidak akan berkeluh kesah pada Surga, atau kesal pada
sesamanya..Meskipun kau seorang Yanban bagaimana kau bisa secara brutal
memukul seorang anak. Cepat lepaskan anak itu!! (Intinya kalau lagi di
atas jangan semena-mena, kalau lagi di bawah jangan menjilat, good
point)
Yanban : Kurang ajar! Kau hanya seorang anak kelas
Cheonmin yang tidak tahu tempatmu dan berlagak sombong. sepertinya aku
harus memberimu pelajaran agar kau bisa sadar. Apa yang kalian lakukan!!
Cepat tangkap dia!
Pelayan orang itu akan menangkap Yi Geum.
Yi Geum : Tahan! tetap disitu..aku adalah Pangeran..(nah kalo ini mirip Bapaknya haha..)
Semua menertawai Yi Geum
Yi Geum : Apa kau tidak mendengarku..kataku aku adalah Pangeran negeri ini
Lalu Dong Yi memanggil anaknya, Geum-ah!
Yi Geum lari pada Dong Yi, Eomeoni!
Dong
Yi heran melihat ekspresi semua orang, ia ingin tahu apa yang sudah
dilakukan Yi Geum. Yi Geum melihat ibunya dan tersenyum.
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =)) Read more: http://amikomtips.blogspot.com/2012/01/menambahkan-emoticon-pada-komentar-blog.html#ixzz1r4uHkZgE
Posting Komentar