Minggu, 08 April 2012

Sinopsis Dong Yi Jewel In The Crown Episode 15

Dong Yi terbelalak, Yang Mulia..apa maksudnya ini?

Penjaga langsung memerintahkan untuk menangkap Dong Yi, tapi Sukjong, "Tahan! Aku mengenalnya. Apa kalian tidak dengar kataku?'
Dong Yi masih kaget. Sukjong, "Apa yang kau lakukan di sini?" DOng Yi, "Jadi anda benar2 Raja?"

Kim Yun Dal sampai dan kaget melihat Sukjong dan ia mendekat dengan hormat. Utusan Qing itu tanya ada apa, Kim yun Dal berkata ia melihat gungnyeo dari biro penyelidik internal, menyusup ke Mohwaguan lagi.

Kim Yun Dal minta maaf pada Sukjong tapi mereka harus menahan gungnyeo itu. Sukjong menahannya dan berkata, "Beraninya kau mengambil gungnyeo dari negeriku di depanku? apa ada penghinaan etiket diplomatik seperti ini di dunia?" Kim Yun Dal, "Tapi Yang Mulia, Gungnyeo itu diam2 menyusup ke Mohwaguan."

Sukjong, "Dia memang gungnyeo Joseon, jadi itu akan menjadi tanggungjawab kami untuk memeriksanya, benar?" Pejabat Qing itu tidak bisa berkata apa2, ia hanya membungkuk membenarkan. Sukjong, "Bawa dia pergi." Pengawal istana minta Dong Yi mengikuti mereka dan Dong yi pergi sambil masih melihat ke arah Sukjong.

Hwang Ju Shik menunggu Dong yi di tempat pertemuan, tapi Dong yi tidak muncul2, dan ia menyalahkan diri sendiri. Yeong Dal datang dan ia juga tidak tahu apa yang terjadi pada Dong yi karena ia mendengar utusan Qing mengejar gungnyeo, dan ia tidak bisa menemukan DOng yi.

Hwang merasa bersalah dan ia seharusnya mencegah Dong Yi dan bukannya termakan bujukan Dong yi. Sekarang mereka kena masalah. Tiba2 Yeong Dal melihat sukjong bersama utusan Qing itu. Yeong Dal berkata, "Bukankah itu pejabat Hanseong Ban Gwan Da Ri ?" Hwang melihatnya dan kaget dan ia mendorong Yeong Dal untuk menunduk, itu bukan Ban Gwan da Ri, itu Sukjong, Baginda.

Yeong Dal kaget. Hwang berkata, perhatikan sana jubah kebesaran yang dikenakannya, itu jubah Raja. Yeong Dal berkata ini pertama kalinya ia melihat Sukjong sedekat ini. Keduanya membungkuk saat rombongan Sukjong lewat dan Hwang Ju shik berkata dia benar2 mirip...Yeong Dal membenarkan benar2 mirip Ban Gwan Da Ri...

Sukjong tanya dimana Dong yi, Pejabat Do Seong Ji berkata ia sudah minta pengawal mengirim Dong yi kembali ke biro internal. Do Seong Ji takut jika insiden ini akan mengakibatkan gesekan atas hubungan diplomatik dua negara. Sukjong berkata, "Aku akan bertanggung jawab atas masalah ini. Dong Yi terlihat disini, berarti pasti ada alasan mengapa ia disini. Panggilkan Seo Yong Gi!" Do Seong Ji, "Baik yang mulia. "

Sementara itu, Dong yi masih berusaha mencerna kebenarannya sambil dikawal oleh penjaga.

Seo Yong Gi dan pasukannya berbaris menuju istana. Jang Hee Jae mendengar bahwa Dong Yi sekali lagi menyusup ke Mohwaguan. Anak buahnya lapor bahwa Dong yi menyusup dan memeriksa kamar Kim Yun Dal. Jang Hee Jae kesal dan ia memaki Dong yi, aku sudah bisa memperkirakan saat bertemu anak itu, anak itu pasti akan jadi penghalangku. Jang Hee Jae tanya apa yang ditemukan DOng yi.

Sukjong kaget, "Ini pesan rahasia?" Seo Yong gi membenarkan, yang ditemukan Dong yi ini adalah cara berkirim pesan rahasia yang biasa digunakan di barat sejak lama. Seo Yong gi menunjukkan cara kerjanya, ia membungkus bambu dengan potongan kertas panjang itu dan menunjukkan pesan aslinya.

Muncul 5 karakter, Sukjong membacanya, "Sam Gol Wyol Du Bi", Sukjong mengerti dan ia mengkombinasikan ke 5 karakter itu dan muncul : Cheon Bal. (Sukjong pinter ih...) Seo Yong Gi berkata berarti ini maksudnya sebelah selatan jalan air, ada aliran sungai yang mengalir disana dan sangat cocok untuk operasi penyelundupan, dan sangat tersembunyi. Sukjong berkata, ini adalah bukti yang bisa digunakan untuk menahan Kim Yun Dal.

Seo Yong gi membenarkan. Sukjong berkata kalau begitu jangan membuang waktu lagi, cepat bertindak sebelum utusan Qing itu mengambil tindakan selanjutnya. Seo Yong gi harus segera bertindak. Seo Yong Gi mengerti dan pergi. Sukjong tampak senang.

Seo Yong gi kembali ke kantor polisi dan minta Hwang Jung Gun mengumpulkan semua personel karena mereka perlu mengadakan penggeledahan menyeluruh di Cheon Bal. Hwang mengerti.

Ae Jung masuk dan tanya apa benar Dong yi menemukan bukti penting? Eun Geum membenarkan, Jung Im sadar, pasti kertas aneh itu. Ae Jung tanya jadi Jung Im juga tahu. Jung im berkata waktu itu Dong yi menemukan kertas yang ditulisi karakter2 tanpa arti di kamar Kim Yun Dal dan Dong yi menunjukkan pada Jung Im, tapi Jung Im tidak merasa itu petunjuk penting dan mengesampingkannya, tampaknya itu bukti penting.

Shi Bi berkata Dong yi benar2 beruntung bisa menemukan bukti itu dengan mudah. Jung Im berkata itu tidak ada hubungannya dengan keberuntungan. Jung Im berkata ia sudah melihat kertas itu tapi ia tidak menganggap itu penting tapi Dong Yi tetap teguh dan menyelidiki masalah ini sampai akhirnya terungkap artinya. Jung Im tanya, "Apa kalian masih merasa Dong yi hanya beruntung?"

Pimpinan Biro kaget saat tahu bahwa tidak satu Sang Gung pun yang memberikan ijin pada Dong Yi untuk menyusup ke Mohwaguan. Mereka berkata Dong yi melakukan atas inisiatif sendiri. Inspektur Yoo berkata ini usaha yang perlu dihargai tapi mereka harus menghukum Dong yi karena jika masalah ini tidak diselesaikan dengan baik, maka hubungan diplomatik kedua negara akan terganggu. Bagaimana seorang Nain biasa bisa mengadakan penyelidikan sendiri dan tanpa ijin.

Bong Sang Gung berkata Dong Yi benar2 sudah menemukan bukti penting. Ini sudah menyelamatkan harga diri biro internal. Inspektur Yoo berkata bukti itu benar2 penting atau tidak masih harus diuji. Kepala Biro tanya dimana Dong yi sekarang, Jeong Sang Gung berkata ia sudah membebas tugaskan Dong Yi untuk sementara.

Dong yi duduk dan bergumam..bahwa Tuan adalah Raja..Tuan adalah Raja...dan Dong yi mengulangnya terus, ia ingat semua kejadian konyolnya dengan Sukjong dan ia semakin ketakutan. Apalagi..ketika ia ingat, "Aduh..Aku sudah menginjak punggung Yang Mulia..Oh..Apa yang harus kulakukan sekarang..." Dong yi benar2 marah dengan dirinya sendiri.

Hwang Ju shik dan Yeong Dal menemukan Dong Yi dan mereka lega, apa Dong Yi tidak apa2 dan aman? Yeong Dal tanya apa yang terjadi dan Hwang Ju Shik berkata, Sukjong juga ada di Mohwaguan. Keduanya berkata bahwa Sukjong benar2 mirip Ban Gwan Da Ri dan mereka heran. Hwang berkata orang akan percaya mereka minum dengan Raja. Dong Yi berkata bahwa itu memang dia.

Kedua temannya masih tidak mengerti. DOng Yi mengulang, bahwa orang itu benar adalah Baginda Raja. Orang yang minum bersama mereka itu adalah benar2 Sukjong...Raja. Yeong Dal dan Hwang Ju shik tertawa tidak percaya.

Sukjong melihat scytale dengan pesan rahasia itu dan ia ingat Dong yi tiba2 menjaga jarak saat tahu identitasnya yang sebenarnya. Sukjong kesal, mengapa Dong Yi harus tahu dengan cara seperti itu.

Yeong Dal akhirnya sadar, ini benar dan Hwang Ju shik langsung lemas. Keduanya ingat bagaimana mereka memaksa Sukjong minum dan menyuapkan kulit babi ke mulutnya dan mereka langsung ketakutan. Dong Yi berkata : "Kalian berdua..itu belum apa-apa...Aku..aku..menginjak...punggung Baginda."

Yeong Dal dan Hwang Ju shik hanya bisa ternganga...shock!

Dayang pribadi Baginda datang dan tanya apa kau adalah Cheon Dong Yi? Dong Yi berdiri dan mengiyakan. Dayang Raja minta Dong Yi mengikutinya, Raja mencari Dong Yi. Hwang Ju Shik langsung ingin pingsan karena ketakutan.

Polisi memeriksa daerah sekitar Cheon Bal dan mereka tidak menemukan apapun. Seo Yong Gi memeriksa peta dan ia berkata pasti ada rumah yang tidak berpenghuni. Hwang Jung Gun dan Jang Hee Jae memeriksa dan merasa tidak menemukan apa2. Mereka lapor tidak ada apa2. Seo Yong gi tanya apa benar? lalu rombongan akan pergi ketika Seo Yong Gi merasa ada yang aneh dan ia melihat rumah itu dan tanya apa benar tidak ada apapun di dalamnya?

Seo Yong Gi menggunakan pedangnya dan mengorek lumpur di dinding dan ia mengintip lewat lubang rumah, ia melihat barang2 yang disimpan. Seo Yong gi minta opsir Han Bu Jang melaporkan pada atasan bahwa mereka sudah menemukan bukti untuk menjerat Kim Yun Dal. Han Bu Jang pergi dan Jang Hee Jae merasa ini diluar kendalinya.

Oh Yun datang untuk lapor pada Oh Tae seok tapi ternyata Jang Hee Jae sudah ada dan sudah lapor hal yang sama. Oh Yun tidak suka dan ia tanya apa Jang Hee Jae masih bisa ketawa setelah insiden yang terjadi. Jang Hee Jae meyakinkan Oh Yun agar tidak perlu cemas dan ia akan mengurus ini, Jang Hee JAe pergi.

Oh Yun berkata pada pamannya ia tidak suka pamannya menyerahkan masalah ini pada Jang Hee Jae. Oh Tae Seok berkata jangan cemas, mereka hanya perlu melihat saja dan mengamati, lagipula Jang Hee Jae ini ternyata pintar juga. Oh Yun kaget mendengar pamannya memuji Jang Hee Jae.

Jang Hee Jae keluar dan merasa marah dengan Dong Yi yang merusak rencana besarnya. Ia minta anak buahnya memberi pelajaran pada Dong Yi.

Sukjong dengan gelisah mondar mandir dan tanya mengapa mereka lama sekali dan ia memanggil seseorang. Kasim Han masuk. Sukjong tanya kapan Dong Yi akan datang. Kasim Han minta maaf, tapi karena Dong Yi akan masuk istana, maka ia harus diperiksa dulu dan agar layak menghadap Raja. Sukjong tidak sabar menunggu.

Dayang Pribadi Raja tanya dimana DOng yi. Dua pelayan istana mengatakan Dong yi sedang diperiksa secara menyeluruh. Dong Yi diperiksa badannya dan ia diminta mengenakan sutra. Dong yi bingung apa yang mereka lakukan. Pelayan istana berkata siapapun yang masuk ke Daejeon untuk menghadap baginda, pertama, harus ganti baju sutra. Pelayan minta Dong Yi buka baju. Dong yi menurut.

Dayang Pribadi Raja membawa Dong Yi menghadap Sukjong. Dong Yi melihat ke sekeliling istana dan mereka masuk.

Dong Yi bertanya-tanya mengapa Sukjong mau bertemu dengannya. Bagaimana ia akan menjelaskan pada Raja. Dong Yi sibuk berpikir bagaimana ia akan bersikap dan mengajukan alasan pada Raja. Dong Yi bahkan bingung harus memanggil apa pada Sukjong. Karena Dong Yi tidak mendapat pendidikan sebagai pelayan istana sebelumnya.

Kasim Han menyuruh Dong Yi masuk. Dong Yi dibawa ke kediaman Sukjong dan Dong Yi menunggu di dalam. Sukjong tidak ada di dalam. Sukjong ada di luar dan ia tanya pada dayangnya apa Dong Yi sudah di dalam? Dayang Istana membenarkan. Sukjong masuk dan Dong Yi membungkuk. Sukjong melirik DOng Yi dan Dong Yi melihat ke atas sekilas tapi langsung menghindari kontak mata dengan Sukjong.

Sukjong duduk dan minta Dong Yi duduk. Dong yi diam saja.
Sukjong, "Apa kau tidak mendengarku..aku minta kau ke sini dan duduk."
Dong Yi langsung menjatuhkan dirinya dan menyembah Sukjong, Yang Mulia!

Sukjong kaget, "Kau takut padaku?"
Dong Yi sadar ia salah menyebut Raja dan Sukjong jadi geli. Dong Yi, "Harap ampuni hamba..hamba benar2 bodoh dan sudah menyinggung anda..Yang Mulia sebagai Raja, yang tidak pernah hamba bayangkan dalam mimpi...hamba hanya berpikir anda adalah Ban Gwan Da Ri."
Sukjong, "Dong Yi?"

Dong Yi, " Ampuni nyawa hamba, Yang Mulia..hamba sudah melakukan kejahatan dan pantas mati..tapi hamba mohon..mohon ampuni hamba sekali ini..Yang Mulia."

Sukjong tidak tahan dan ia tertawa keras.

Sukjong, "Aku sangat cemas ketika melihatmu, aku tidak tahu bagaimana akan memberi penjelasan padamu..kau ini benar2 pungsan, kau ini membuatku tertawa seperti ini. aku tidak bisa berhenti tertawa."

Sukjong, "Lihat anak ini..bengong seperti orang bodoh..jangan cemas atau gugup, angkat kepalamu dan bicaralah. Orang yang seharusnya minta maaf itu aku dan bukan kau, bagaimana kau bisa bereaksi seperti ini dan membuatku jadi menyesal."
Dong Yi, "Apa?"

Jo Sang Gung menghadap Lady Jang dan lapor bahwa Sukjong memanggil DOng Yi ke Daejeon. Jo Sang Gung mendengar ada seorang Nain yang dipanggil ke Daejeon, maka ia memeriksa ternyata itu Dong Yi. Jo Sang Gung heran, apa alasan Raja memanggil Dong Yi.

Dong Yi masih membungkuk.

Dong Yi, "Jadi Anda memanggil saya kesini bukan untuk menghukum hamba kan?"
Sukjong, "Menghukum? bagaimana mungkin? Aku tidak mengaku kalau aku Raja dan bahkan berkata aku adalah Ban Gwan Da Ri, sebenarnya aku ingin mengaku padamu tapi dengan semua masalah yang terjadi, semuanya jadi panjang seperti ini, tapi kau pasti merasa kesal denganku setelah tahu dan merasa kecewa"
Dong Yi, "Bagaimana mungkin..Yang Mulia..bagaimana hamba bisa kesal..bagaimana hamba berani.."
Sukjong, "Benar?..Aigoo..aku sudah cemas kau akan memarahiku karena sudah menipumu dan kau akan memukulku..aku benar2 cemas."

Dong Yi, "Me..memukul Anda?..Yang Mulia..hamba pantas mati."
Sukjong, "Tidak, kau sudah menginjak punggung Raja, apa lagi yang tidak berani kau lakukan?"
Dong Yi, "Yang Mulia..itu karena saat itu, Hamba tidak tahu bahwa Anda adalah Raja dan itulah mengapa Hamba membuat anda tersinggung."
Sukjong, "Mengapa kau tidak melanjutkan saja bahwa kau tidak tahu siapa aku dan membuat semuanya sama seperti dulu, apa kau bisa melakukannya?"
Dong Yi, "Apa?"

Sukjong, "Maksudku jangan perlakukan aku sebagai Raja tapi tetap saja seperti dulu sebelumnya, bahwa aku ini petugas Han Seong Ban Gwan Da Ri dan kau akan lebih biasa dan terus terang."
Dong Yi, "Yang Mulia?"

Sukjong, "Apa kau tahu mengapa aku tidak mengatakan ini sebelumnya padamu? Ini karena aku takut kau akan bersikap seperti ini..takut kalau kau memperlakukanku seperti aku ini sangat jauh dan kau tidak nyaman. Tentu saja, kau sudah tahu aku ini Raja, tidak akan mudah bagimu tapi paling tidak saat2 kita bersama, aku sangat berharap aku bukan Raja tapi hanya pria biasa..itulah mengapa seperti dulu dan sampai selamanya aku akan selalu memanggilmu Pungsan, dan kau...apa kau akan bisa menganggapku seperti pertama kalinya kau berteu denganku? Sebagai petugas Hanseong Ban Gwan Da Ri, bagaimana?"

Dong Yi, "Tapi..Yang Mulia..bagaimana hamba berani melakukan itu."
Sukjong, "Tidak,,kau harus menuruti ini..Ini Perintah Kerajaan, apa kau mengerti?"

Dong Yi menghela nafas dan Sukjong tertawa, dan menggoda Dong Yi dengan melihat ke matanya, sementara Dong yi terus menghindari kontak mata (karena memang ada larangan pelayan melihat langsung mata Raja). Sukjong tertawa.

Dong Yi meninggalkan Daejeon dan ia ingat kata2 Sukjong, ..paling tidak saat kita bersama, aku sangat berharap bahwa aku bukan Raja melainkan hanya pria biasa...Dong Yi masih tidak percaya, bagaimana ini mungkin, bagaimana ia bisa memperlakukan Raja..dan Dong Yi jalan pelan2 masih dalam keadaan terpesona akan apa yang terjadi.

Sementara itu Sukjong tertawa di kediamannya.

Yeong Dal dan Hwang Ju shik mabuk di kedai. Keduanya takut dan merasa bahwa besok mereka akan dihukum mati. Mereka pasti akan mati karena memaksa Sukjong minum dan makan kulit babi. Keduanya sangat kacau bahkan keduanya tertidur dan mimpi buruk. Dalam mimpinya, Yeong Dal dan Hwang Ju shik dibawa menghadap Sukjong dan akan dipenggal, Hwang mohon ampun dan justru disuruh minum satu mangkuk racun, dst, mereka berteriak2 dalam mimpinya.

Cha Cheon Soo sedang mengukir sesuatu dengan nama "Dong yi". Cha Cheon soo ingin memberikan sesuatu pada Dong Yi untuk melindungi dirinya, ketika ia sedang mengukir, Yeong Dal teriak dalam mimpinya dan Cha Cheon Soo kaget, ia kehilangan fokus dan melukai tangannya sendiri. Cha Cheon Soo punya firasat buruk.

Kim Yun Dal lari dan bertemu dengan Jang Hee Jae dan anak buahnya. Kim Yun Dal tanya ada apa ini, ia dengar polisi memeriksa dirinya. Jang Hee Jae berkata Kim Yun Dal tidak perlu cemas, semua akan baik2 saja,dan ini adalah alasan bahwa Kim Yun dal perlu membangun jembatan antara Joseon dan Qing. Jang Hee Jae minta Kim Yun Dal membawa anak buahnya, jika sesuatu terjadi, maka anak buahnya bisa menolong Kim Yun Dal lari dari Joseon.

Seo Yong gi mengumpulkan anak buahnya dan berkata, pertama mereka harus ke Mohwaguan untuk menunjukkan surat perintah penangkapan. Han Bu Jang mengerti dan Seo Yong Gil pergi. Semua polisi berangkat.

Sukjong mendapat laporan bahwa polisi menuju Mohwaguan untuk menangkap Kim Yun Dal. Petugas Do Seong Ji menyerahkan dokumen pada Sukjong dan Sukjong membaca laporan Seo Yong Gi, Sukjong senang karena akhirnya Seo Yong gi punya bukti untuk menangkap Kim Yun Dal.

Kasim Han masuk dan Sukjong tanya ada apa, Kasim ragu, dan ia berkata Utusan Qing datang dan ingin bertemu Sukjong. Sukjong kaget, ini sudah malam. Kasim Han membenarkan.

Polisi mengepung Mohwaguan, Seo Yong Gi tanya ada apa, mengapa tidak masuk dan mengatakan mereka punya surat perintah penangkapan Kim Yun Dal. Oh Yun datang dan berkata ia akan menjelaskan ini pada Seo Yong Gi. Oh Yun berkata mereka ingin membuat Kim Yun Dal menyerah, tapi mereka tidak bisa. Seo Yong gi tidak mengerti, apa maksud Oh Yun, Oh Yun menghela nafas.

Sukjong mendapat laporan dari utusan Qing itu bahwa Kim Yun Dal bunuh diri malam ini.

Utusan Qing itu membenarkan, salah seorang dalam rombongannya sudah bunuh diri di Joseon dan ia menyerahkan surat dan keinginan terakhir Kim Yun Dal. Utusan itu minta Sukjong membacanya dan Sukjong akan tahu, Kim Yun Dal diperlakukan tidak adil makanya ia bunuh diri. Sukjong kaget dan ia membaca surat Kim Yun Dal.

Utusan itu berkata bagaimana bisa ada kejadian seperti ini di Mohwaguan, Ia tidak mengajukan keberatan pada Sukjong ini semata-mata untuk menjaga hubungan dua negara, tapi Joseon terus menekan salah satu anggota rombongannya, sebagai pejabat resmi Qing harus menderita penghinaan seperti itu, makanya ia lebih suka bunuh diri, dan Qing tidak akan mengabaikan masalah ini begitu saja.

Sukjong berkata mereka tidak menuduh orang sembarangan, orang ini sudah jelas terbukti mengadakan penyelundupan di Joseon. Utusan Qing tanya apa buktinya, hanya tergantung pada bukti pesan rahasia yang ditemukan oleh gungnyeo dari Joseon. Utusan itu berkata, sejak awal, Joseon sudah mencurigai Kim Yun Dal sehingga membuatnya menjadi subjek pengamatan dan bahkan diawasi dalam misi rahasia. Ini mungkin Joseon ingin Kim Yun Dal masuk ke dalam jebakan.

Sukjong marah, "Kau menuduh kami main curang, kau sudah kelewat batas." Utusan itu berkata, tidak bagaimana mereka menjelaskan bahwa orang yang akan mereka periksa sudah membunuh dirinya untuk membuktikan ketidak bersalahannya. Sukjong tanya lalu apa tujuanmu sebenarnya? Utusn Qing, "Serahkan gungnyeo dari biro internal ke wilayah kami." Sukjong, "Apa?" Utusan Qing itu berkata ia tidak menuduh Dong Yi menyiapkan jebakan, tapi ini di wilayahnya maka ia harus menyelidiki masalah ini. Sukjong, "Anda benar2 sudah kelewatan."

Dong yi di biro internal dan ia bisa merasakan suasana yang tidak enak. Jung Im datang dan berkata Dong Yi harus menghadap Jeong Sang Gung, cepat. Dong Yi heran.

Nyonya Park memberikan tonik pada suaminya. Oh Tae Pung minum dan merasa ini pahit. Nyonya Park menyinggung tentang utusan Qing yang ingin seorang gungnyeo Joseon diserahkan. Oh Tae Pung berkata situasinya sangat tegang dan Oh Ho Yang tanya apa akan ada perang? Oh Tae Pung, "siapa yang tahu?"

Dong Yi mendengar dari Jeong Sang Gung, bahwa utusan Qing itu ingin membawanya ke Qing, China untuk penyelidikan. Jeong Sang Gung terlihat tertekan dan ia tidak tahu harus mengatakan apa.

Sukjong di dalam sidang, Oh Tae Seok mohon agar Sukjong harus pertama-tama menyelesaikan masalah dengan QIng. Sukjong tanya, Jadi maksudmu aku harus menyerahkan gungnyeo dari biro penyelidik internal pada mereka? (wow..wow..not my Pungsan gungnyeo)

Jung In Guk mengingatkan salah seorang rombongan mereka bunuh diri, jadi pertama serahkan saja gungnyeo dari biro penyelidik itu dan mendiskusikan masalah ini kemudian.

Sukjong marah, dan minta sidang menutup jebakan mereka, ia tidak mau mendengar lagi. Sekjong berkata gungnyeo dari biro penyelidik itu melakukan apa yang sudah menjadi tugasnya dan pengacaunya adalah Kim Yun Dal, bagaimana kalian ingin menyerahkan gungnyeo pada Qing, Ini tidak berperikemanusia-an.

Oh Tae Seok berkata jika mereka tidak melakukan ini, akhirnya pasti tidak akan bagus, bagaimana Baginda akan menyelesaikan masalah ini. Utusan Qing itu pasti tidak mau keluar dari Joseon dengan tangan hampa dan jika mereka berkeras tinggal disini lebih lama, dan mereka ingin mengerahkan pasukan dari Shim Yang untuk membantu mereka di HanSeong maka tentara Qing akan masuk ke perbatasan mereka dan bagaimana Baginda akan menghadapi kekuatan itu. Mereka mohon Sukjong mempertimbangkannya.

(Saat ini di Qing, Kaisar Kang Xi yang berkuasa, aku jadi ingat Wei Shao Po, ingat wuxia The Duke of The Mount Deer hahaha...)

Ibu Suri dan Ratu tanya pada Dayang Do apa yang sebenarnya terjadi, Do Sang Gung berkata bahwa Baginda menolak keinginan Utusan Qing untuk menyerahkan seorang Gungnyeo dari biro penyelidik. Ibu Suri kaget, hanya karena seorang Gungnyeo, Sukjong sudah menyebabkan kekacauan dalam sidang? Ratu Inhyeon membela keputusan Raja dan seorang Gungnyeo adalah anak buah Raja. Ibu Suri berkata tapi dalam keadaan krisis seperti ini, apa bertindak seperti itu pantas, bagaimana seorang gadis biasa bisa menyebabkan kekacauan dalam politik. (Karena Gungnyeo-nya Dong Yi, coba Ae Jung, pasti langsung diserahkan, hahaha...yang kasihan utusan Qing-nya, dihantam dengan telapak Ae Jung yang segede godam, ngga ding Ae Jung juga pasti dibela.)

Bong Sang Gung berkata semua pejabat sudah berkumpul di PyeongJeon untuk mengajukan petisi mereka agar Dong Yi diserahkan ke Utusan Qing. Jeong Sang Gung kaget. Jung Im berkata tidak boleh seperti ini, bagaimana seorang Gungnyeo dari Biro penyelidik yang mengabdikan dirinya untuk negara, diperlakukan seperti ini, bagaimana mereka bisa minta Dong Yi dibawa ke China. Jeong Sang Gung berkata ia akan ke Seo Yong Gi untuk mendiskusikan masalah ini, Bong Sang Gung berkata ia ingin ikut.

Nyonya Yoon akan pergi dan Jang Hee Jae tanya ibunya mau kemana, Ibunya berkata ada seorang Gungnyeo yang dipromosikan Lady Jang dan sekarang terkena masalah, ia ingin ke istana dan mengunjungi Jang Ok Jung. Jang hee Jae mengatakan ibunya jangan pergi dan tidak prlu gelisah, semua ini dia yang membuatnya. Nyonya Yoon kaget sekali. Jang Hee Jae berkata sejak ia kecil, apa ibunya pernah lihat ia mengampuni orang yang sudah mencelakai mereka? Ibunya tanya apa yang dilakukan Jang Hee Jae. Jang Hee Jae minta ibunya merahasiakan ini dari Jang Ok Jung, ini semua demi keuntungan Jang Ok Jung, ia tidak sadar betapa berbahayanya gadis itu bagi Jang Ok Jung. Nyonya Yoon terpaku.

Jang Ok Jung berkata pada dayang Jo, ia tidak pernah membayangkan bahwa Utusan Qing akan mengajukan permintaan tidak masuk akal. Jang tanya apa keputusan Sukjong, Dayang Jo berkata Baginda tetap teguh dan tidak akan menyerahkan Dong Yi. Lady Jang menghela nafas.

Dong yi pergi ke kantor polisi dan ingin menemui Seo Yong Gi. Seo Yong Gi berkata pada Jeong dan Bong sang Gung bahwa Qing mungkin akan mengerahkan pasukan dari Shim Yang ke Hanseong. Seo Yong Gi berkata bahwa situasi di Mohwaguan sudah menyinggung otoristas mereka. Jeong Sang Gung tanya apa mereka harus menyerahkan Dong Yi pada Utusan Qing itu, Seo Yong Gi berkata Sukjong sangat tertekan dengan masalah ini, tapi insiden ini sudah berkembang menjadi sesuatu yang diluar kendali mereka.

Dong Yi mendengar pembicaraan mereka dari luar dan ia sadar sudah menjadi penyebabnya. Cha Cheon Soo juga mendengar dari Yeong Dal bahwa mereka ingin menyerahkan DOng Yi pada Qing. Yeong Dal tidak tahu situasinya, sepertinya Dong Yi akan diselidiki dan istana sudah menjadi kacau. Cha Cheon Soo kaget.

Dong Yi berpakaian biasa dan pergi ke Mohwaguan, ia melihat Mohwaguan sudah penuh dengan tentara Qing. Cha Cheon Soo mendatangi Dong Yi dan mengajaknya ke rumah Yeong Dal. Cha Cheon Soo mulai berkemas, DOng yi kaget dan tanya apa yang dilakukan Cha Cheon Soo. Cha Cheon Soo, "KIta harus meninggalkan ibukota segera. Jika kita disini, mereka akan celaka." Cha Cheon Soo sudah mendengar dari seseorang di Mohwaguan, mereka tidak akan pergi sampai Joseon menyerahkan DOng yi.

Dong Yi, "Tapi Orrabuni, aku ini gungnyeo dan aku tidak bisa pergi begitu saja." Cha Cheon Soo tanya apa Dong yi mau dibawa ke Qing begitu saja? Dan tidak bisa kembali dan mati disana? Cha Cheon Soo berkata agar Dong yi berhenti membantah dan ikuti saja perintahnya. Malam ini mereka akan meninggalkan ibukota, ini keputusannya dan minta Dong Yi siap2. Dong yi mencoba memohon tapi Cha Cheon soo tidak mau mendengar.

Sukjong merenung dan Lady Jang menghadapnya. Sukjong tahu Jang Ok Jung juga mencemaskan Dong Yi. JAng membenarkan, ia tidak bisa membayangkan akan seperti ini akhirnya. Jang merasa bersalah, ia adalah orang yang menyebabkan semua ini dan ini membuat hatinya berat. Sukjong berkata ini bukan salah Jang Ok Jung ataupun DOng Yi. Semua ini karena kesalahannya, ia tidak becus sebagai Raja. Jang Ok Jung berkata apapun keputusan Raja, ia percaya Sukjong akan membuat keputusan bijaksana. Mereka tidak bisa membiarkan permintaan Utusan Qing itu dan mereka juga tidak bisa membiarkan negara dalam keadaan bahaya. Sukjong setuju.

Sukjong berkata bahwa Qing memaksa mereka menyerahkan DOng Yi. Tapi Sukjong berkata hatinya benar2 tidak ingin melakukannya. Jang Ok Jung berkata berarti Raja tidak akan menyerahkan DOng Yi.

Sukjong berkata kali ini aku akan melakukan apa saja dan membayar berapapun harganya, aku akan tetap bertahan dan akan melawan mereka, kita tidak bisa membiarkan Gungnyeo yang tidak bersalah dan lemah harus bertanggung jawab seperti ini. Jang Ok Jung akhirnya meninggalkan kediaman Sukjong dan ia termenung memikirkan perasaan Sukjong pada Dong Yi.

Sukjong minta Kasim Han mencari dimana DOng Yi dan Sukjong mencemaskan DOng Yi.

Cha Cheon soo sudah menyiapkan perahu dan Dong Yi menunggu Cha Cheon Soo. Ia ingat kata2 Seo Yong Gi bahwa ini diluar kekuasaaan mereka. Qing ingin menggunakan insiden ini untuk memberi pelajaran pada Joseon. Dong Yi tertekan dengan masalah ini.

Ae Jung masuk ke kamar DOng yi dan teryata kosong, ia tanya dimana Dong Yi, Shi Bi juga tidak tahu. Ae Jung pergi dan menemui Bong Sang Gung dan Kasim Han, ia lapor Dong Yi tidak ada. Bong Sang Gung heran. Ini sudah malam sekali, dimana Dong Yi?

Cha Cheon Soo kembali dan Yeong Dal menunggu Cha Cheon soo. Kenapa kau baru kembali? Yeong Dal berkata ada masalah, Dong yi pergi dan meninggalkan surat.

Cha Cheon soo kaget dan mengambil surat itu, Cha Cheon Soo membacanya dan ia kaget dengan isi surat itu.


Inspektur Yoo mengumpulkan semua Gungnyeo dan mencari DOng Yi. Siapa tahu Dong Yi lari. Jeong Sang gung datang dan berkata tidak perlu dicari lagi, ia tahu dimana Dong Yi. Dong yi tidak lari. Semua Gungnyeo dan Sang Gung heran.

Dong Yi jalan dengan menuju Mohwaguan. Sukjong kaget sekali mendengar dari KAsim Han bahwa Dong yi menghilang. Kasim Han ragu dan Raja mendesaknya.

Utusan Qing, "Apa? Apa benar bahwa itu adalah Gungnyeo dari biro penyelidik internal?"
Pengawal, "Ya, Tuanku."

Sukjong menghantam meja.

Sukjong, "Siapa yang memberikan ijin Dong yi melakukan itu?...Beraninya seseorang menyerahkan diri ke Mohwaguan tanpa ijinku."
Kasim Han, "Ini adalah keputusan anak itu sendiri..Yang Mulia."
Sukjong, "Apa?"

Kasim Han, "Nain bernama DOng Yi sudah melapor ke Sang Gung di biro penyelidik internal bahwa dia akan pergi ke Mohwaguan atas inisiatifnya sendiri."
Sukjong, "Ini..ini benar2.."

Dong Yi berdiri di pintu masuk Mohwaguan. DOng Yi dibawa masuk ke Mohwaguan dan bertemu utusan Qing. Dong Yi memberi salam pada Utusan Qing.

Utusan Qing, "Sepertinya kau adalah gadis itu."
DOng Yi, "Iya benar saya Gungnyeo dari biro penyelidik internal yang dicari oleh Anda."

Utusan Qing, "Kau harus tahu bahwa sekali kau masuk ke sini, ada konsekuensinya, mulai saat ini dan seterusnya kau ada di bawah penyelidikan dari Qing, China."

Dong Yi kaget.

0 komentar:

Posting Komentar